icon-category Technology

Peneliti Klaim di Masa Lalu Bumi Punya Dua Bulan

  • 30 Jul 2017 WIB
Bagikan :

Seorang peneliti dari University of California, Amerika Serikat, Professor Erik Asphaug, mengklaim bahwa Bumi sebenarnya memiliki dua bulan.

Pernyataan itu disampaikan Asphaug di acara konferensi tentang bulan yang diadakan di Royal Society. Menurutnya, jutaan tahun lalu Bumi mempunyai dua bulan kembar, yang satu berukuran kecil dan satu lagi yang terlihat sekarang, dilansir Telegraph, Sabtu (29/7).

Asphaug menjelaskan bulan yang berukuran lebih kecil diyakini hanya bertahan hanya beberapa juta tahu saja, sebelum akhirnya hancur tertabrak oleh bulan yang ada sekarang.

"Dari hasil tabrakan itu, maka hanya menyisakan satu bulan besar yang dapat kita lihat sekarang," kata Asphaug.

Dia menjelaskan, kedua bulan itu mengorbit pada Bumi dengan jarak dan kecepatan yang sama. Kemudian secara perlahan kedua bulan itu saling bertabrakan dan bersatu.

"Saya menduga permukaan bulan yang seperti pegunungan adalah sisa-sisa dari bulan kecil yang hancur setelah bertabrakan," ujar Asphaug.

Bumi dan bulan diperkirakan terbentuk antara 30 juta sampai 130 juta tahun setelah kelahirang Tata Surya, atau sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu.


Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Tags : Bumi Bulan Erik Asphaug 

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini