107 Juta Orang Diprediksi Lakukan Perjalanan Selama Nataru 2024
Foto: Antara
Uzone.id - Kementerian Perhubungan memprediksi kalau ratusan juta orang bakal melakukan perjalanan selama liburan Nataru 2024. Jumlah tersebut di dapat dari hasil survei yang sudah dilakukan sebelumnya.
“Kita mendapatkan hasil bahwa potensi pergerakan masyarakat ini mencapai 39,83 persen dari total populasi atau senilai 107,63 juta, jadi sebanyak inilah masyarakat yang akan melakukan perjalanan selama Nataru dan ini naik 143 persen jika dibandingkan Nataru tahun lalu,” ujar Kemenhub, Budi Karya dalam keterangan resminya.Dari jumlah tersebut, pergerakan masyarakat masih didominasi dengan kendaraan pribadi. Dimana kendaraan roda empat ada sebanyak 39,97 juta atau sekitar 35,5 persen disusul dengan kendaraan roda dua atau motor, itu sebanyak 20,14 juta, 17,92 persen.
Baru setelah itu transportasi umum kereta, pesawat, bis, kapal penyebrangan, kapal laut dan angkutan lainnya termasuk kereta cepat.
“Ini ada sekitar 296 ribu yang menyatakan akan menggunakan kereta cepat untuk melakukan perjalanan selama Nataru,” tambahnya.
Karenanya pemerintah sudah menyiapkan banyak hal untuk mengantisipasi kepadatan, apalagi kalau melihat latar belakang berpergiannya, atau tujuan berpergian.
“Ternyata 45,2 persen itu tujuannya adalah untuk berwisata, sementara 30 persen itu untuk pulang kampung, baru yang merayakan Natal dan Tahun Baru itu 18,98 persen, lalu lain-lain,” beber Budi lagi.
Sehingga pemerintah akan melakukan penguatan di daerah-daerah wisata, terutama karena penggunaan kendaraan pribadi roda empat yang lebih banyak, sehingga akan punya dampak terhadap peningkatan volume kendaraan baik itu di jalan tol maupun di jalan arteri.
Nah apa yang akan dilakukan pemerintah? Pertama tentu harus dilakukan upaya-upaya rekayasa lalu lintas, jadi bersama pihak kepolisian dan bersama Kementerian PUPR, kementerian Perhubungan telah menerbitkan surat keputusan bersama terkait dengan peraturan lalu lintas selama Nataru.
Langkah pertama adalah akan dilakukan rekayasa lalu lintas di jalan tol maupun non tol, yang ini berupa yang saat ini sudah ditetapkan adalah contra flow.
Jadi contra flow sudah dijadwalkan, sudah ditetapkan, namun pelaksanaannya akan sangat tergantung dari situasi dan kondisi di lokasi.
Kedua ada pembatasan angkutan barang untuk mengurangi volume angkutan barang yang biasanya kendaraan-kendaraan besar untuk meminimalisir kemacetan.
Pembatasan tersebut akan dilakukan tanggal 22 Desember sampai 24 Desember dan di arus baliknya 25-26 Desember sementara untuk tahun baru dilakukan pada 29-30 Desember serta tanggal 1 dan 2 Januari 2024.
“Tentu ada barang-barang yang dikecualikan bahan pokok BBM hantaran uang dan barang strategis lain sementara di luar itu akan dilakukan pembatasan,” tutup Budi.