Home
/
Digilife

2022, 82 Persen Trafik Internet Berasal dari Video

2022, 82 Persen Trafik Internet Berasal dari Video

Siti Sarifah04 December 2020
Bagikan :

Uzone.id - Tren video di internet akan semakin tak terbendung. Bahkan dalam dua tahun mendatang, sebanyak 82 persen trafik internet akan berasal dari video. Setidaknya, itu yang terungkap dalam sebuah laporan studi yang dikeluarkan oleh InterDigital.

InterDigital, perusahaan yang bergerak di bidang riset dan pengembangan video mobile itu membuat laporan bertajuk The Sustainable Future of Video Entertainment. Mereka menganalisis kebutuhan industri hiburan berbasis video, dari produksi, pengiriman, dan konsumsi film layar lebar, video games, dan pengalaman video lainnya.

"Tahun ini telah menjadi tahunnya video. Situasi di dunia telah sejalan, dengan banyaknya perangkat konsumen dan lebih banyak waktu yang dihabiskan untuk melihat layar perangkat. Seiring ketergantungan kita pada perangkat, dan tren ini terus tumbuh, dampak kita terhadap lingkungan juga akan menjadi lebih penting," ujar CTO InterDigital, Henry Tirri, seperti dikutip dari StreamingMedia.com, Jumat, 4 Desember 2020.

Baca juga: Sudah Bisa Dipesan, iPhone 12 dan Pro Masuk Indonesia

Menurutnya, kesadaran yang terbatas akan dampak lingkungan dari video dan perangkat konsumen, serta kurangnya akses ke pilihan yang lebih berkelanjutan, sering disebut sebagai faktor utama yang mendorong jejak karbon industri hiburan video semakin meningkat.

Dalam temuan itu, Tirri menjelaskan bahwa trafik internet pada 2022 akan didominasi oleh tayangan video. Dari keseluruhan trafik internet akan berkontribusi lebih dari 1 persen terhadap emisi global.

Temuan lainnya dalam laporan itu menyebut jika sebuah TV 8K mengkonsumsi listrik dua kali lipat lebih banyak dibanding TV 4K. Sayangnya, masih banyak pengguna yang belum paham jika TV 8K memiliki 108gCO2e emisi per jam, atau 2,6 kali lebih tinggi ketimbang 4K. Malah pada 2023 nanti, sekitar 30 juta TV 8K akan mengkonsumsi 50 persen energi, ketimbang 343 juta tablet di seluruh dunia.

Pada 2019, masih menurut laporan tersebut, konsumsi energi untuk televisi diperkirakan mencapai 251 Terawatt hours (TWh). Sedangkan konsumsi energi untuk perangkat elektronik lainnya mencapai 379 TWh. Bandingkan dengan konsumsi energi data center di dunia untuk video streaming, yang mencapai 2.469 Gigawatt (GWh).

Baca juga: Galeri Foto: Memegang iPhone 12 Pro Max

"Data center bertanggung jawab terhadap penggunaan 3 persen konsumsi listrik dunia. Data center merupakan bagian integral dari konten untuk industri hiburan video, tetapi juga meninggalkan jejak karbon yang tinggi. Dampak besar data center terhadap cadangan energi global menyoroti perlunya transformasi hijau di sektor TIK," ujar Tirri.

Laporan tersebut juga mengungkap jika konsol game yang ada saat ini semakin hemat energi, walau semakin banyak orang yang bermain game. Xbox Series X, misalnya, saat ini diketahui dua kali lebih hemat ketimbang XboX One. PlayStation 5 pun akan mengurangi jejak karbon perangkat dari 45gCO2e per jam di 2019 menjadi 36gCO2e per jam pada 2023, per perangkat.

"Walaupun jumlah unit PS5 diperkirakan akan naik sampai 20 persen antara 2019 sampai 2023, konsumsi energi perangkat tersebut dipastikan hanya naik 4 persen," jelasnya.

Selain itu, kata Tirri, popularitas layanan video berlangganan mampu menghasilkan sekitar 951 juta pelanggan. Di ranah ini, Netflix memiliki 18 persen pangsa pasar, sedangkan Amazon Prime sekitar 10 persen.

populerRelated Article