2022, Ada 1 Miliar Koneksi di Jaringan 5G
-
Uzone.id - Dampak jangka panjang dari pandemi Covid-19 pada pertumbuhan jaringan 5G sepertnya akan sampai ke 2022. Pada tahun tersebut diprediksi jumlah koneksi di jaringan 5G akan mencapai angka satu miliar.
Hal ini diungkap oleh analis dari perusahaan riset CCS Insight. Menurut mereka, pandemik ini memang akan mengganggu industri dalam beberapa tahun ke depan. Akibat lockdown dimana-mana, membuat langkah operator untuk membangun 5G menjadi terhalang, menyebabkan regulator menunda lelang spektrum baru dan menurunkan minat untuk membeli smartphone baru.Dilansir melalui TechRadar, prediksi CCS menemukan target jumlah koneksi 5G pada tahun 2021 dan 2022 lebih rendah ketimbang prediksi sebelum terjadinya pandemi. Walaupun situasi di China dan kuatnya momentum 5G di negara itu, ditambah handset 5G yang semakin terjangkau, membuat perbedaan prediksi tak jauh-jauh dari kisaran 1 miliar. Ini artinya, para pemain masih merasa optimis.
Analis CCS mengatakan jika jaringan 5G telah diimplementasikan di 17 negara di dunia. Mereka pun percaya jika pasar smartphone akan pulih sepenuhnya pada 2022, bahkan mengalahkan angka penjualan pada 2019.
Pada 2023 nanti diprediksi jika koneksi 5G akan mencapai angkan 3,2 miliar, atau seperempat dari angka keseluruhan smartphone di dunia. Sedangkan di China sendiri, angka koneksi 5G akan mencapai 100 juta tahun 2020 ini. Lalu pada 2024 baru akan genap menjadi satu miliar koneksi 5G di negara itu.
"Kemunculan prosesor-prosesor baru dan kompetisi ketat yang semakin mengecil di ranah pasar smartphone global akan membawa kita berkenalan dengan 5G dalam waktu dekat. Bahkan harga smartphone 5G mulai tahun ini semakin terjangkau," ujar VP CCS Insight, Marina Koytcheva.
Menurut Marina, harga perangkat pendukung 5G akan berada di bawa USD400. Inilah yang membuat CCS optimistis bahwa 5G akan lebih terjangkau dan bisa digunakan oleh negara dengan demografi yang luas.