Sponsored
Home
/
Gadget

2027, Eropa Ingin Semua Smartphone Pakai Desain Jadul

2027, Eropa Ingin Semua Smartphone Pakai Desain Jadul
Preview
Muhammad Faisal Hadi Putra19 July 2023
Bagikan :

Uzone.id - Zaman sekarang, hampir semua smartphone baru mengadopsi desain unibody, dimana baterai ditanam pada motherboard dan tidak bisa dilepas atau dipasang seenaknya. Tapi ke depannya, smartphone baru akan kembali mengusung desain jadul, dimana baterai bisa dibongkar pasang dengan mudah oleh pengguna.

Baru-baru ini, Parlemen Eropa mengesahkan undang-undang yang memaksa produsen semua perangkat bertenaga baterai - termasuk smartphone untuk menerapkan desain ponsel dengan baterai yang mudah diganti.

Aturan ini jelas hanya berlaku di Eropa saja. Kendati begitu, aturan ini diprediksi bisa memengaruhi industri smartphone secara global ke depannya.

Baik Samsung, Apple, Google, Xiaomi, dan perusahaan smartphone lainnya, tentu tidak akan mendesain perangkat khusus untuk pasar Eropa saja dan membuat perangkat berbeda lainnya untuk market global, karena pasti berdampak pada ongkos produksi yang semakin tinggi.

Namun ubahan desain ini tetap harus dilakukan, lantaran ganjaran bagi produsen yang tidak mematuhinya tidak diizinkan untuk menjual smartphone-nya di pasar Uni Eropa.

Untungnya, produsen smartphone masih punya cukup waktu untuk merancang kembali desain produk mereka. Sebab, Parlemen Eropa akan memberlakukan penuh kebijakan ini pada 2027 mendatang.

Ada beberapa catatan penting yang harus dipenuhi perusahaan teknologi, terkhusus smartphone. Eropa ingin pengguna ponsel bisa mengganti baterai perangkat mereka tanpa perlu keahlian atau alat khusus.

Itu berarti, desain ponsel pada empat tahun mendatang mungkin akan mirip seperti zaman feature phone tahun 2000-an, ketika ganti baterai semudah buka casing belakang dan tinggal mencabut baterainya saja.

Hanya saja, ada beberapa hal yang harus diperhatikan pabrikan ponsel. Satu yang terpenting, daya tahan ponsel terhadap air dan debu. Dengan bodi yang bisa dilepas pasang, akan cukup sulit bagi vendor membuat ponsel yang tetap tahan terhadap air dan debu.

Dengan tenggat waktu kurang dari empat tahun, mungkin tak ada perubahan desain signifikan yang diterapkan vendor ponsel di tahun ini. Besar kemungkinan, kita akan melihat beberapa smartphone yang menerapkan desain baru untuk memenuhi tuntutan Parlemen Eropa di tahun-tahun berikutnya.

Demi terciptanya ekonomi sirkular untuk baterai

Preview
Ilustrasi foto: Tyler Lastovich/Unsplash

Dilansir dari Android Authority, disahkannya undang-undang ini agar produsen bisa menciptakan ekonomi sirkular untuk baterai yang dapat diisi ulang. Ekonomi sirkular mengacu pada model manufaktur yang menggunakan material daur ulang sebanyak mungkin.

Ke depannya, smartphone keluaran terbaru akan menggunakan bahan daur ulang untuk menghasilkan pengurangan limbah dan pendekatan yang lebih ramah lingkungan. 

Berikut ini adalah beberapa aturan lain yang dicakup undang-undang baru ini terkait ponsel dengan baterai yang bisa diganti:

1. Pengumpulan limbah: OEM perlu mengumpulkan 63 persen baterai portabel yang biasanya akan dibuat ke TPA pada akhir tahun 2027. Pada akhir tahun 2030, angka tersebut harus mencapai 73 persen.

2. Pemulihan limbah: Pemulihan lithium dari baterai limbah harus mencapai 50 persen pada tahun 2027. Di akhir tahun 2031 harus mencapai 80 persen, artinya 80 persen lithium di dalam baterai dapat digunakan kembali untuk pembuatan baterai baru.

3. Persyaratan minimum untuk baterai: Baterai untuk kendaraan listrik, Starting, Light, and Ignition (SLI), dan baterai untuk industri perlu diproduksi dengan persentase tertentu dari bahan yang dapat didaur ulang.

Awalnya, aturan menerapkan 85 persen untuk timbal, 16 persen untuk kobalt, 6 persen untuk nikel, dan 6 persen untuk lithium.

4. Target daur ulang: Daur ulang baterai nikel-kadmium harus harus mencapai 80 persen pada akhir tahun 2025. Dan untuk semua baterai lainnya, target efisiensi yang harus dicapai adalah 50 persen pada tahun 2025.

populerRelated Article