3 Kebiasaan Buruk Pengguna Internet di Indonesia
Ilustrasi foto: Christin Hume/Unsplash
Uzone.id - Transaksi secara online semakin meningkat di masa pandemi seperti sekarang. Terlebih saat menuju akhir tahun, banyak promo menarik yang membuat aktivitas belanja online meningkat berkali-kali lipat.Sayangnya, di tengah aktivitas transaksi online yang semakin rutin terjadi, ada resiko kejahatan siber yang mengintai data pribadi di akun-akun pengguna internet.
Resiko keamanan online terbesar bagi pengguna internet terletak pada password atau kata sandi, kata Amanda Chan selaku Product Marketing Manager Google Indonesia, Rabu, (03/11/2021).
Baca juga: Google: 2 dari 3 Pengguna Internet di Indonesia Alami Kebocoran Data
Oleh karena itu, Amanda menyebutkan bahwa, “saat belanja online, menjaga kerahasiaan username dan password atau kata sandi menjadi sangat penting.”
Namun, dari survei yang dilakukan Google pada bulan September di 11 negara Asia Pasifik, Google mengungkapkan bahwa 2 dari 3 pengguna internet di Indonesia telah mengalami kebocoran data.
Selain itu, Google juga menemukan beberapa kebiasaan menarik pengguna internet Indonesia yang cukup beresiko bagi keamanan akun dan data mereka, berikut diantaranya:
Kebiasaan menggunakan kata sandi yang lemah
Menurut survei yang dilakukan Google, sebanyak 89 persen pengguna internet di Indonesia masih mempertahankan kebiasaan menggunakan sandi yang lemah.
Salah satu yang meningkatkan resiko kebocoran data adalah pengulangan kata sandi yang sama di berbagai akun berbeda. Ada dua alasan mengapa para pengguna banyak mengulang kata sandi.
Sekitar 40 persen responden mengaku takut lupa dengan sandi yang baru, dan 30 persen lainnya menggunakan sandi yang sama karena lebih praktis.
Pengulangan kata sandi yang sama ternyata memiliki potensi 2x lebih tinggi dalam mengalami kasus pencurian data keuangan secara online.
Berbagi kata sandi dengan orang lain
Ada hal unik lain yang ditemukan dalam survei Google, 3 dari 5 responden ternyata membagikan kata sandi mereka dengan teman atau keluarga. 74 persen pengguna yang menyimpan informasi keuangan secara online juga memberitahukan sandi mereka ke teman dan keluarga.
Pengguna biasanya berbagi akun dari platform streaming, platform layanan pesan antar makanan dan situs e-commerce.
Padahal, telah disebutkan bahwa menjaga kerahasiaan kata sandi merupakan hal yang cukup penting, lho.
Melakukan pembelian di situs yang tak memiliki simbol aman
Ternyata, 3 dari 4 responden juga mengaku melakukan pembelian di situs-situs yang tidak memiliki tanda aman.
Google menyediakan simbol-simbol untuk memberitahu pengguna terkait keamanan sebuah situs. Simbol ‘gembok tertutup’ di sebelah kiri URL menunjukkan bahwa situs aman, artinya privasi dan data akan terlindung saat browsing dalam situs tersebut.
Jika ada simbol ‘tanda seru merah’, maka situs tersebut memiliki resiko tidak aman dan berpotensi berbahaya.