Sponsored
Home
/
Lifestyle

3 Kesalahan Fatal dalam Resume Kerja

3 Kesalahan Fatal dalam Resume Kerja
Preview
Tempo01 November 2016
Bagikan :
Preview


Kesalahan saat membuat resume pasti pernah Anda lakukan. Jika kesalahan itu minor, mungkin resume Anda masih punya harapan untuk dipertimbangkan. Namun, bila kesalahan itu fatal, Anda tak perlu berharap banyak untuk bisa dapatkan pekerjaan impian.

Alasan I Hate Monday

Tina Nicolai, pembina karier eksekutif dan pendiri situs karier Resume Writers’ Ink; Lisa Rangel, managing director situs karier Chameleon Resume; dan Amy L. Adler, CEO situs karier Five Strenghts, telah membaca lebih dari 300 ribu resume dan menyimpulkan tiga kesalahan yang membuat resume Anda langsung disingkirkan sebelum tuntas dibaca. Apa saja kesalahan itu?

1. Resume yang ceroboh
Typo atau ejaan yang salah terlihat sangat sepele. Namun menurut Nicolai, kesalahan kecil ini membuat seseorang terlihat tidak profesional dan malas. “Ini berarti Anda tidak cukup peduli untuk mengambil dua detik saja waktu untuk mengecek ulang resume Anda,” kata Nicolai yang telah melihat ribuan CV dengan kesalahan dalam ketikan.

“Kecerobohan lain yang sangat sering saya lihat di resume adalah ketika seseorang selalu memulai dengan bullet point,” kata Nicolai. Para kandidat harus memahami, memulai dengan bullet point dan melanjutkan dengan kalimat “bertanggung jawab untuk” (di bagian pengalaman dan deskripsi pekerjaan) hanya menjelaskan apa saja pekerjaan yang pernah Anda lakukan, namun tidak menjelaskan performa kerja Anda sebelumnya.

“Ini tidak menjelaskan apakah kandidat pernah sukses di jabatannya. Jangan malas, ambillah beberapa menit ekstra untuk menjelaskan apa saja keberhasilan Anda pada pekerjaan sebelumnya, bukan keberhasilan yang sedang Anda harapkan,” terang Nicolai.

2. Mencantumkan tautan media sosial
Silakan cantumkan tautan atau alamat akun media sosial Anda, jika konten medsos Anda berkaitan dengan pekerjaan yang Anda lamar. Jangan terlalu percaya diri untuk memberi tautan akun medsos yang isinya hanya menunjukkan betapa narsisnya diri Anda. “Kandidat yang berpikir akun media sosial mereka sangat berharga untuk dicantumkan di resume sesungguhnya sedang mempertaruhkan diri untuk membuat resume mereka langsung diabaikan,” kata Nicolai.

Lebih aman jika Anda memberi tautan alamat akun LinkedIn, yang memperlihatkan profil dan rekam jejak pekerjaan Anda. Namun Anda harus memastikan akun LinkedIn Anda selalu diperbarui. “Kesalahan terburuk yang sering saya lihat di resume adalah resume yang tidak sinkron dengan profil LinkedIn. Akibatnya, sering muncul dua informasi berbeda, bahkan bertentangan, dan perbedaan informasi soal posisi apa yang Anda inginkan serta siapa jati diri Anda sebagai kandidat,” urai Rangel.

3. Bertele-tele
Adler, ahli penulis resume bersertifikat dan pembina manajemen karier bersertifikat, mengatakan, yang terburuk dalam resume adalah berusaha menjabarkan semua pengalaman kerja dalam satu halaman. Pilih saja pengalaman kerja yang berkaitan dengan posisi yang sedang Anda lamar.

“Resume yang memuat semua pengalaman kerja sepanjang sejarah karier—yang mungkin sudah berjalan selama 20 atau 30 tahun—dan hanya tertulis 'bertanggung jawab untuk’, tidak ada fokus, tidak menjelaskan pencapaian, dan tidak ada deskripsi tentang apa keunikan Anda yang membuat Anda layak mendapatkan posisi yang diinginkan,” urai Adler. “Saya telah membaca resume seperti ini dalam bentuk narasi bertele-tele atau format bullet point yang menyebalkan."

Misalnya, Anda melamar untuk posisi pemasaran, tidak perlu mencantumkan pengalaman magang di restoran. “Beberapa orang bahkan mencantumkan berapa gaji harian mereka ketika magang semasa kuliah,” beri tahu Nicolai. “Informasi seperti ini jelas tidak penting dan mungkin akan mengirimkan pesan yang salah,” kata dia.

TABLOIDBINTANG

Berita lainnya:
Hitam-Putih Koleksi Spring/Summer 2017 Patrick Owen
Memaknai Laut dan Hutan pada Busana Muslim di JFW 2017
Ingin Mencoba Kerajinan Tanah Liat, Cek yang Perlu Diketahui

Berita Terkait:
populerRelated Article