Sponsored
Home
/
Startup

3 Tips ala Jebolan GFS buat Founder Startup di Tengah Tech Winter

3 Tips ala Jebolan GFS buat Founder Startup di Tengah Tech Winter
Preview
Hani Nur Fajrina27 April 2023
Bagikan :

Uzone.id – Memasuki tahun 2023 nyatanya masih banyak yang was-was terhadap kondisi ekonomi yang juga diyakini masih tidak menentu. Fenomena tech winter masih menjadi perbincangan hangat bagi industri teknologi, khususnya di Indonesia. Para founder startup harus melakukan apa?

Bagi kalian yang kebetulan baru merintis startup dan saat ini masih berada di tahap awal (early stage), para jebolan Google for Startups (GFS) Accelerator tahun 2023 berbagi tips untuk para founder, nih.

Berikut tiga tips yang diharapkan dapat menjadi penyemangat dan meningkatkan bisnis para founder startup early stage di Indonesia.

1. Fokus pada dampak dan membangun kultur kerja tim yang solid

Dari pandangan Product Manager PasarMIKRO, Nabilla Kalvina Izumi, sebagian besar tantangan yang dihadapi startup bisa jadi bukan menyangkut proses maupun teknologi yang dimiliki, namun terkait sumber daya manusia (SDM).

Menurutnya, startup harus berusaha fokus menciptakan budaya saling percaya dan keinginan untuk belajar. Oleh karenanya, penting untuk membangun tim yang solid dan menyenangkan agar dapat memprioritaskan implementasi ide secara cepat dan berkelanjutan.

“PasarMIKRO sendiri memiliki tim yang berasal dari berbagai kewarganegaraan, ini membuat divisi people terus mendorong company values yang menggabungkan cara bekerja yang cocok dilihat dari perusahan lokal maupun global,” jelas Nabilla dalam pernyataannya yang diterima Uzone.id.

2. Fokus terhadap pemecahan masalah

Penting bagi startup untuk fokus terhadap objektif dan permasalahan pengguna yang bisa diselesaikan dengan produk yang dibangun.

Di sisi lain, menurut Co-founder Mindtera, Bayu Bhaskoro, para startup juga harus fleksibel dan terus melakukan eksperimen dari sisi produk, pemasaran, komunikasi, dan bisnis untuk mendapatkan feedback dari pengguna.

“Salah satu pelajaran yang kita dapatkan dari pelatihan Google for Startups Accelerator adalah do not over-complicate things,” jelasnya.

Ia melanjutkan, “lakukan interview juga penelitian mengenai pain points agar bisa mendapatkan pendekatan produk yang tepat. Fokus dan tegas terhadap problem-solving namun juga berani untuk mengambil inisiatif dan bereksperimen.”

3. Pentingnya product-market fit

“Para founder startup, terutama di early stage, fokus pada product-market fit,” ungkap CEO Noice, Rado Ardian.

Baginya, startup penting untuk memiliki fundamental kuat demi mencapai product-market fit untuk mempercepat growth atau pertumbuhan signifikan.

Rado menyarankan agar setiap founder memperluas networking dengan mengambil kesempatan mengikuti program pelatihan yang dapat mempertemukan mereka dengan para mentor andal agar mendapatkan contoh praktik terbaik untuk meningkatkan kualitas produk.

populerRelated Article