Sponsored
Home
/
Games

30 Studio Game Terbaik Indie Games Accelerator 2022, 3 dari Indonesia

30 Studio Game Terbaik Indie Games Accelerator 2022, 3 dari Indonesia
Preview
Muhammad Faisal Hadi Putra15 December 2022
Bagikan :

Uzone.id - Studio game asal Indonesia mulai diperhitungkan di kancah dunia. Salah satu buktinya, tiga pendiri developer game asal tanah air berhasil lulus Indie Games Accelerator (IGA) dari Google Play, yakni Gambir Studio, Eternal Dream Studio dan Rigged Box Softworks.

Ketiga studio ini bergabung bersama 7 developer game lain dari Asia yang lulus tahun ini, dari total 30 studio game yang tersebar di seluruh dunia. Semuanya sudah menjalani pelatihan online dan bimbingan dari para pakar industri dan mentor global selama 10 minggu. 

“Kami ingin membantu para developer game baru yang berbakat dan penuh potensi untuk bisa membangun dan mengembangkan perusahaan game yang sukses,” kata Kunal Soni, Director, Google Play, untuk Asia Tenggara dan Australia. 

Ia melanjutkan, “Developer di Asia membuat banyak game yang populer di seluruh dunia dan kami ingin developer dari Indonesia bisa berperan lebih dalam industri yang bernilai miliaran dolar AS ini.”

Baca juga: Jokowi Siapkan Perpres Dukung Industri Game Indonesia

Indie Games Accelerator

Program ini merupakan salah satu program tahunan dari Google Play yang memberikan bimbingan, pelatihan, dan saran tentang produk, desain, dan monetisasi, kepada studio atau developer game di seluruh dunia. 

Program ini dimulai pada tahun 2018 dan belum lama ini mengadakan Demo Day guna memberikan kesempatan kepada developer untuk menunjukkan game hasil karya mereka kepada investor dan publisher atau penerbit game. 

Acara ini berhasil menarik minat para stakeholder yang berpartisipasi. Terbukti, Demo Day pertama IGA tahun 2020, 40 developer yang mengikuti acara ini berhasil menggalang dana lebih dari USD65 juta atau lebih dari Rp1 triliun (kurs saat ini) dari publisher game dan investor.

Shafiq Husein selaku CEO dari Gambir Studio menyampaikan, program ini sangat penting bagi para developer indie untuk memulai eksistensi mereka di industri game. Banyak saran yang dibutuhkan studio game yang tengah merintis karyanya dari para ‘veteran’ di industri ini, seperti fitur, teknik pemasaran, penerbitan game, hingga strategi secara keseluruhan.

“Indie Games Accelerator sangat membantu dengan memberi kami panduan dan sumber daya yang diperlukan untuk semakin meningkatkan kualitas game. Kami belajar metrik mana saja yang harus ditingkatkan, dan aspek mana saja dalam game yang harus diotak-atik untuk meningkatkan metrik tersebut,” katanya, dalam keterangan resmi yang diterima Uzone.id.

Baca juga: Deretan Aplikasi dan Game Terbaik 2022 Versi Google Play

Preview

Lucky P. Dharmawan sebagai Direktur Eternal Dream Studio pun mengatakan hal yang sama. IGA yang digelar oleh Google Play menjadi ajang yang pas bagi developer game indie yang membutuhkan wawasan tentang data, teknik pemasaran, dan penerbitan game agar bisa membuat strategi yang tepat untuk game seluler yang berkelanjutan.

“Kami yakin bahwa Indonesia adalah tempat yang tepat untuk membuat game-game yang bagus dengan industri yang sedang berkembang dan penuh talenta potensial,” terang Lucky.

Pasar game Indonesia besar, buka peluang bagi studio game lokal

Diperkirakan, jumlah pendapatan game global akan mencapai hampir USD340 miliar atau Rp5.294,9 triliun hingga tahun 2027, dimana sebagian besar pertumbuhan diperkirakan berasal dari Asia.

Sementara itu, pasar game di Indonesia adalah yang terbesar di Asia Tenggara, didorong oleh eSports dan mobile gaming, dan Google Play adalah rumah bagi sepuluh ribu lebih developer Indonesia. 

Lebih dari 150 juta orang Indonesia mengunjungi Google Play setiap bulan untuk menemukan berbagai aplikasi dan game keren yang menghubungkan mereka dengan dunia.

“Google Play memungkinkan baik developer besar maupun kecil dari seluruh Indonesia untuk berkembang di platform kami. Kami telah melihat banyak developer Indonesia yang sukses di pasar global yang sangat kompetitif,” tambah Kunal. 

“Kami pun tetap berkomitmen untuk mendukung developer yang terus membangun bisnis, game, dan aplikasi yang dapat menghubungkan lebih dari 2,5 miliar pengguna di platform ini,” jelasnya.

Baca juga: 3 Startup Lokal Bakal Berguru ke Google Tahun Depan

Dalam laporan eConomySEA 2022, kategori media online di Indonesia (yang mencakup video on-demand, music on-demand, game, dan iklan digital) diproyeksikan mencapai gross merchandise value (GMV) senilai USD6,4 miliar atau Rp99,6 triliun hingga tahun 2022 dan GMV USD11 miliar atau Rp171,3 triliun hingga tahun 2025, tumbuh dengan CAGR sebesar 19 persen antara tahun 2022 dan 2025. 

Menurut laporan ini, 34 persen orang Indonesia bermain game setidaknya seminggu sekali dan 13% di antaranya menghabiskan waktu lebih dari satu jam per hari untuk bermain game.

“Saya belajar banyak hal selama mengikuti Indie Games Accelerator. Buat saya, yang paling berkesan adalah mempelajari ilmu dan strategi cerdas untuk menyelesaikan pembuatan game,” kata Satriyo Aji Nugroho, CEO, Rigged Box Softworks. 

Developer game indie perlu eksposur dan panggung untuk memperkenalkan karya mereka kepada lebih banyak orang,” pungkasnya.

populerRelated Article