4 Informasi soal Pendaftaran CPNS yang Kembali Dibuka
Pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2018 tengah dipersiapkan pemerintah. Tahun ini akan ada 238.015 lowongan CPNS yang dibuka.
Adapun proses pendaftaran CPNS berencana dimulai pada 16-20 September 2018.
Berikut rangkuman kumparan seputar pendafatarn CPNS yang kembali dibuat.
1. 200 ribu lowongan
Pengadaan CPNS tahun ini direncanakan sebanyak 238.015 orang.
Sebanyak 51.271 orang untuk instansi pemerintah dan pusat, Kementerian Lembaga (KL) membuka jatah 76 orang, formasi untuk instansi sebanyak 186.744 orang, dan pemerintah daerah 525 orang.
2. Formasi guru dan kesehatan jadi prioritas
Dari 238.015 orang, formasi terbanyak diisi oleh guru dan tenaga kesehatan.
Adapun peruntukan instansi pemerintah daerah terdiri dari guru kelas dan mata pelajaran sebanyak 88.000 formasi, dan guru agama sebanyak 8.000 formasi.
Sementara tenaga kesehatan sebanyak 60.315 formasi (dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi, dan tenaga medis/paramedis), serta tenaga teknis yang diisi dari pelamar umum sebanyak 30.429 formasi.
3. Siap-siap website down
Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana memprediksi jumlah pelamar mencapai 5 sampai 6 juta orang. Tingginya antusias masyarakat untuk mendaftarkan diri dalam seleksi CPNS membuat situs pendaftaran CPNS yaitu panselnas.menpan.go.id sering down.
BKN tengah berusaha secepatnya mengunggah data instansi dan rincian formasi lowongan di masing-masing instansi yang membuka lowongan CPNS tahun ini. BKN juga berupaya untuk memperbesar kapasitas server. Kondisi ini bisa menekan ambruknya sistem pada situs pendaftaran CPNS.
4. Hati-hati dengan informasi hoaks
Informasi rekrutmen CPNS belakangan ini marak beredar di berbagai WhatsApp Group, berjudul "Berikut Info Rekruitmen CPNS 2018". Disebutkan bahwa pemerintah akan merekrut ratusan ribu CPNS di bidang pendidikan, kesehatan, dan tenaga lainnya. Didaftar juga lowongan yang tersedia.
Kementerian PANRB lewat akun Instagram memperingatkan masyarakat bahwa informasi tersebut tidak bisa dipercaya alias hoaks. Masyarakat disarankan untuk membuka situs menpan.go.id untuk mendapatkan informasi yang valid.
Related Article