icon-category Technology

4 Rangkuman soal Rencana Facebook Ingin Ubah Linimasa Lebih Bermakna

  • 14 Jan 2018 WIB
Bagikan :

CEO sekaligus pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, akan melakukan perubahan besar pada linimasa alias News Feed di platform media sosialnya mulai tahun 2018. Perubahan ini berpotensi mengubah cara orang berinteraksi di jaringan sosialnya.

Zuckerberg ingin memastikan pengguna tidak sia-sia menghabiskan waktunya di Facebook. Diharapkan perubahan ini akan membantu pengguna Facebook, yang lebih dari 2 miliar pengguna bulanan, menemukan konten yang bisa menimbulkan interaksi sosial yang lebih bermakna.

Untuk lebih jelasnya, berikut empat rangkuman rencana perubahan Facebook yang dimaksud Zuckerberg.

1. Facebook Ingin Pengguna Dekat dengan Teman dan Keluarga

Di statusnya, Zuckerberg menyinggung linimasa Facebook saat ini sudah tidak berimbang. Terlalu banyak postingan publik daripada postingan teman dan keluarga.

Oleh karena itu, Facebook akan memperbaiki algoritma linimasa dan memperbanyak menampilkan unggahan foto liburan teman, video perkumpulan keluarga, dan konten sejenisnya, dengan harapan bisa mendekatkan pengguna dengan teman dan keluarganya sehingga terjadi interaksi sosial di Facebook.

2. Mengurangi Postingan Iklan dan Berita

Facebook dikritik pengguna karena linimasanya teralihkan dengan banyaknya postingan iklan, bisnis, dan media. Kondisi tersebut melenceng dari misi awal Facebook sebagai jaringan pertemanan yang mendekatkan pengguna dengan orang-orang tersayangnya.

Tidak ingin terus dikritik komunitasnya, Facebook bakal mengembalikan keseimbangan linimasa dengan mengurangi postingan berita, video hiburan, serta iklan produk. Konten berita atau video hiburan memang bisa menimbulkan percakapan terkait isu penting. Namun, jika itu dilakukan setiap hari, diklaim Facebook hanya menghasilkan pengalaman pasif.

3. Postingan Teman dan Keluarga Lebih Berfaedah

Facebook percaya bahwa memperbanyak status dari teman dan keluarga membuat linimasa pengguna menjadi lebih bermakna. Itu mereka buktikan melalui studi internal yang dilakukan Facebook bersama peneliti lain dari berbagai universitas.

Studi Facebook menyebutkan, ketika menggunakan media sosial untuk berinteraksi dengan orang tercinta membuat kita lebih bahagia. Sebaliknya, membaca artikel dan menonton video terlalu sering dinilai tidak baik untuk psikologi kita, sekalipun itu menghibur atau informatif.

4. Selamat Tinggal Berita Hoax

Beberapa bulan terakhir, Facebook telah memicu kontroversi hingga menjadi sorotan publik. Mereka dinilai tidak becus menangkis berita palsu yang ada di platform-nya.

Meminimalisasi postingan informasi dari akun media, berarti juga meminimalisasi berita palsu yang dibuat oleh oknum tidak bertanggung jawab. Pengguna tak lagi diganggu kabar hoax yang meresahkan.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Tags : facebook 

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini