4 Strategi Kunci AS Roma untuk Singkirkan Liverpool
Meski sulit, AS Roma masih memiliki kans lolos ke final Liga Champions jika bisa memenuhi sejumlah syarat.
Skuat arahan Eusebio Di Francesco harus mengejar kemenangan dengan skor ideal 3-0 atau 4-1 atas Liverpool di Stadion Olimpico Roma, Rabu (3/5) malam waktu setempat.
Pada leg pertama di Stadion Anffiekd, I Giallorossi kalah 2-5 dari tim arahan Juergen Klopp. Mohamed Salah membuka keunggulan The Reds pada menit ke-35 berkat gol Mohamed Salah memanfaatkan assist dari Roberto Firmino.
Berikut ulasan empat kunci bagi I Lupi jika ingin menyingkirkan tim tamu:
1. Cetak Gol Lebih Dulu di 15 Menit Awal
Beban psikis I Giallorossi bakal sedikit terbantu jika tim tuan rumah mampu mencetak gol lebih dulu setidaknya di 15 menit awal. Apabila hal itu bisa diwujudkan, bukan suatu yang sangat sulit bagi Edin Dzeko dan kawan-kawan menambah dua gol dengan syarat tak boleh kebobolan satu gol pun.
Preview |
Roma masih bisa memungkinkan cetak gol cepat di Stadion Olimpico seperti yang pernah mereka lakukan ke gawang Barcelona pada leg kedua semifinal.
Lihat juga:Jadwal Timnas Indonesia di Piala AFF 2018 |
Saat itu Edin Dzeko mencetak gol cepat pada menit keenam untuk The Reds dan menggelontorkan dua gol lagi tanpa kebobolan.
2. Cegah Mohamed Salah
Mohamed Salah menjadi pemain yang tetap paling diwaspadai di lini depan Liverpool. Berkat dua gol dan dua assist, pemain asal Mesir itu mampu membawa Merseyside Merah menang 5-2 atas mantan timnya.
Klopp sendiri secara terbuka menunjukkan ketergantungan para pemain lain akan Salah menjadi salah satu kelemahan Liverpool. Dengan mematikan pergerakan dan suplai umpan-umpan Salah, minimal bisa sedikit meredam ancaman dari trisula Liverpool.
3. Tidak Memaksakan Strategi Garis Pertahanan Tinggi
AS Roma menerapkan strategi high defensive line (garis pertahanan tinggi) saat bersua tuan rumah Liverpool pada leg pertama Liga Champions. Dengan kata lain, Radja Nainggolan dan kawan-kawan mencoba bermain menekan hingga ke pertahanan lawan dengan harapan The Reds tak nyaman merebut penguasaan bola.
Preview |
Alhasil, cara itu terbukti tak berhasil. Sebaliknya, taktik itu malah membuat Roma jadi bulan-bulanan serangan cepat Liverpool yang bermain umpan-umpan jauh.
Lihat juga:Prediksi AS Roma vs Liverpool |
Para penyerang, termasuk winger dan striker The Reds terbukti lebih cepat dibandingkan dibandingkan bek sayap dan winger AS Roma. Untuk itu, I Lupi tak bisa lagi memaksakan strategi pertahanan tinggi jika tidak ingin 'jatuh di lubang yang sama'.
4. Eksploitasi Kesalahan Lini Belakang Liverpool
Ibarat dua sisi mata uang, Liverpool amat menakutkan di lini depan, namun juga belum konsisten di lini belakang. Roma tentu bisa memikirkan skenario di lapangan untuk mengeksploitasi kemungkinan kesalahan-kesalahan yang tidak jarang dilakukan The Reds.
Performa pemain macam bek tengah Virgil van Dijk dan Trent Alexander Arnold di lini belakang pun belum stabil. Situasi itu pun bisa dimanfaatkan Roma.