5 Aktor yang Jadi Produser Film: Raffi Ahmad hingga Chicco Jerikho
-
Sejumlah selebriti rupanya tak puas dengan hanya menampilkan kemampuan aktingnya sebagai aktor, baik di layar kaca maupun melalui film layar lebar. Mereka kemudian juga menjajal peruntungan di balik layar.
Lima aktor berikut ini, misalnya. Setelah meraih kepopuleran sebagai pelaku akting, mereka melebarkan sayap dengan menjadi produser film layar lebar.1. Raffi Ahmad
Raffi Ahmad dikenal sebagai bintang sinetron dan pemain film layar lebar sejak dirinya masih remaja. Kini, suami Nagita Slavina tersebut mulai berkiprah sebagai produser film.
“Impian sih sebenarnya. Dari dulu, aku punya cita-cita buat jadi seorang produser," ujar Raffi dalam sebuah wawancara pada Mei 2017.
'Rafathar' menjadi debut Raffi sebagai produser film layar lebar. Seolah tak puas, lelaki berusia 31 tahun itu melanjutkan sepak terjangnya sebagai produser melalui film horor berjudul 'The Secret: Suster Ngesot Urband Legend'.
Film lain yang juga ia produseri, yakni 'Dimsum Martabak', '13: The Haunted', 'Trilogi Arwah Tumbal Nyai', dan 'Kesempatan Keduda'. Tak sampai di situ, bersama rumah produksi RA Pictures, Raffi berambisi menggarap 10 film pada tahun depan.
"Ini kan baru tahun pertama, namanya juga masih belajar. Kami masih terbilang baby-lah. Jadi, semakin banyak film yang kami produksi, semakin cepat kami belajar. PH (production house) besar juga sebelumnya mereka kecil dulu," tutur Raffi saat menyambangi kumparan belum lama ini.
2. Darius Sinathrya
Setelah bertahun-tahun berkecimpung di dunia akting sebagai aktor, Darius Sinathrya keluar dari zona nyamannya dan menjajal kemampuannya di balik layar sebagai produser film layar lebar berjudul 'Night Bus'.
Menurut Darius, keterlibatannya sebagai produser tak disengaja. Awalnya, ia hanya ingin membantu Teuku Rifnu Wikana mewujudkan film yang diangkat dari cerita miliknya.
Rupanya, menjadi produser tak menjadi hal yang mudah dilakukan bagi lelaki berusia 33 tahun itu. Ia merasa lebih mudah melakoni tugas sebagai seorang aktor.
"Lebih simpel jadi aktor, hanya fokus memikirkan karakter dan peran. Jadi produser ada berjuta hal yang harus dipikirkan. Tapi, aku menikmati proses belajar dari yang sudah pengalaman. Ternyata enak juga jadi produser, bisa manage banyak hal," tuturnya.
Meski hanya tayang sepekan dan meraih jumlah penonton yang sedikit, film 'Night Bus' nyatanya menuai prestasi yang membanggakan dalam Festival Film Indonesia (FFI) 2017. Film bergenre thriller itu didapuk sebagai 'Film Terbaik', mengalahkan 'Cek Toko Sebelah', 'Kartini', 'Pengabdi Setan', dan 'Posesif'.
3. Abimana Aryasatya
Abimana Aryasatya pernah mengungkapkan keinginannya pada awal tahun 2016 untuk bekerja di balik layar lantaran lelah menjadi aktor. Hal itu pun terwujud ketika ia berkesempatan menjadi co-produser film 'Sebelum Iblis Menjemput’.
Lantas, apa yang dirasakan oleh lelaki berusia 35 tahun tersebut setelah keinginannya tercapai?
"Capek fisik sih enggak, lebih banyak capek pikiran karena ngatur 150 orang dengan pikiran berbeda-beda, semuanya komplain terus. Meskipun dibantu asisten sutradara dan sebagainya, manusia itu demanding, selalu minta yang terbaik buat mereka, sedangkan yang terbaik buat diri masing-masing itu beda-beda," bebernya.
Film yang Abimana produseri tak hanya 'Sebelum Iblis Menjemput’, melainkan juga 'Petualangan Menangkap Petir'. Melalui film tersebut, ia berupaya memperkaya khazanah film anak-anak di Indonesia.
"Saya pernah berjanji pada teman saya, suatu saat kami akan bikin satu film. Yang kedua, memang kekurangannya film anak di Indonesia, hampir tidak ada," ujar pemain film 'The Night Comes For Us' itu.
4. Fedi Nuril
Fedi Nuril juga sempat menjajal lakon sebagai produser film layar lebar. Berjudul 'Heart Beat', film tersebut dirilis pada12 November 2015 lalu.
Awalnya, aktor berusia 36 tahun itu hanya direkrut sebagai penanggung jawab scoring dan sound design. Hanya saja, ia kemudian mendapat tawaran untuk sekaligus menjadi eksekutif produser.
Pemain film 'Surga yang Tak Dirindukan 2' tersebut punya sejumlah alasan mengapa pada akhirnya menerima tawaran untuk memproduseri film yang dibintangi para personel girlband Blink itu.
"Setelah baca, cerita dan konsepnya menarik. Lalu, alasan paling kuat yang membuat saya memutuskan untuk terlibat adalah bakat dan totalitas para personel Blink. Selain suaranya yang bagus, mereka bisa bernyanyi dengan teknis yang benar dan penghayatan yang tepat. Akting mereka juga kualitas film," papar Fedi.
Kala itu, Fedi juga mengaku merasakan keseruan tersendiri kala memproduseri film tersebut.
5. Chicco Jerikho
Seperti Raffi Ahmad, Chicco Jerikho juga telah memproduseri beberapa film layar lebar. Sebut saja 'Filosofi Kopi 2: Ben & Jody', 'Bukaan 8', 'Surat dari Praha', dan 'Love For Sale'
Dalam sebuah wawancara, suami Putri Marino tersebut merasakan tantangan tersendiri kala memproduseri film. Bagaimana tidak, sebelumnya ia hanya fokus memikirkan bagaimana cara menghidupkan karakter sebagai seorang aktor.
"Dari segi film, ini seperti anak kita gitu lho, mau dikemanain arahnya, itu harus dipikirkan banget. Gimana dari segi penyampaiannya, gimana cara mempromosikan film ini, budgeting, dan lain-lain yang sebelumnya saya enggak pernah kerjakan," tutur Chicco.
Chicco terus mengasah kemampuannya sebagai seorang produser. Saat ini, ia tengah terlibat dalam penggarapan film layar lebar berjudul 'Terlalu Tampan' yang diadaptasi dari Line Webtoon berjudul sama.
"Ini yang kesekian jadi produser, tapi rasanya seperti yang pertama. Deg-degan karena pertama kali bikin film remaja dan diangkat dari Webtoon. Ini sesuatu yang baru dan challenging banget," ucap Chicco.