Home
/
Technology

5 Alasan Orang Indonesia Hobi Gonta-ganti Smartphone Setahun Sekali

5 Alasan Orang Indonesia Hobi Gonta-ganti <i>Smartphone</i> Setahun Sekali
Hani Nur Fajrina27 February 2018
Bagikan :

Uzone.id - Apa tidak capek, setiap tahun harus ‘berkenalan’ dan mindah-mindahin data dari ponsel lama ke ponsel baru?

Smartphone itu bukan barang murah. Paling enggak, lebih mahal dari makan di restoran All U Can Eat. Saking konsumtifnya, rata-rata orang Indonesia kelas menengah ke atas itu dipercaya hobi gonta-ganti smartphone tiap tahun.

Bisa dibilang, orang-orang Indonesia ini pada rajin, ya. Meski memindahkan data itu tidak rumit, tetapi tetap aja, untuk memasukkan informasi pribadi ke settings ponsel baru itu butuh waktu. Belum lagi mengatur tampilan, menggeser-geser posisi aplikasi di ponsel sesuai keinginan, dan download ini-itu segala rupa agar ponsel kembali lengkap.

Terus, kira-kira apa alasan di balik keputusan mengganti ponsel pintar setiap tahun? Apakah tiap vendor teknologi menjadi pihak yang harus disalahkan karena selalu merilis ponsel baru setahun sekali? Bisa jadi he he he.

Semua gara-gara pre-order

Banyak produsen teknologi itu mengadakan sistem pre-order (PO) resmi di toko ritelnya atau melalui situs e-commerce. Menurut pendiri komunitas gadget terbesar di Indonesia Gadtorade, Lucky Sebastian, sistem PO ini mendorong para konsumen untuk getol beli ponsel pintar baru.

“Banyak banget orang itu semangat beli PO karena banyak untungnya. Dia dapat cashback dan bermacam-macam gift. Setelah barang sampai, dicobain, lalu dia bisa jual lagi dengan mudah saat harganya masih tinggi. Jadi frekuensi beli ponsel di Indonesia itu makin sering,” kata Lucky kepada Uzone.id.

Memang, kreatif sekali orang-orang Indonesia ini…

via GIPHY

Tekanan sosial

Weleh, weleh… kalau alasan ini meski terdengar berat banget, tapi percaya atau tidak, ada benarnya. Kamu pernah merasakan, gak?

Melihat sekeliling kamu ponsel pintarnya minimal versi yang baru dirilis empat bulan lalu. Sedangkan kamu, masih pakai versi lawas yang dirilis tiga sampai empat tahun lalu. Kalau terjadi di kalangan anak-anak muda, biasanya mereka dengan mudahnya merayu orangtua masing-masing agar dibelikan ponsel baru he he he.

Pemakaian gak awet

Beberapa teman gue mengaku, alasan terbesar mereka cepat ganti ponsel pintar adalah, barangnya rusak. Gak rusak parah sampai penyok juga sih, tapi pasti ada kerusakan yang membuat mereka langsung terdorong ganti baru.

“Sering jatuh, gue yang ceroboh, dan lain-lain. Kalau jatuh ‘kan bisa bikin layar retak tuh. Kadang juga error karena kena air. Kalau udah kayak gitu, gue benerin tapi langsung ganti baru aja sekalian karena nanggung,” kata pengakuan teman gue bernama Dhana.

via GIPHY

Memang mengerti perkembangan teknologi

Tipe pengguna ini biasanya memang geek atau gadget mania. Alasan mereka satu-satunya hobi gonta-ganti ponsel pintar ya karena mereka mengerti soal teknologi.

“Biasanya mereka pemerhati fitur dan kemajuan teknologi dari ponsel terbaru. Kalau merasa itu bagus banget atau manfaatnya lebih banyak dibanding ponsel lamanya, ya sudah tinggal ganti deh,” sambung Lucky.

Ponsel bagai jati diri

Mungkin ini mirip dengan alasan tekanan sosial. Bedanya, keinginan untuk mengganti ponsel pintar terbaru itu datang dari faktor internal, yaitu dirinya sendiri. Pengguna macam begini merasa jati dirinya sebagai pribadi yang serba trendi, up to date, dan penuh gaya. Jadi, gak mungkin banget dia rela ketinggalan.

“Uniknya, tipe ini banyak juga yang rela membeli barang second. Mereka merasa ya gak apa-apa, asal produknya yang paling baru. Mereka sudah puas,” kata Lucky.

via GIPHY

Kamu termasuk yang mana, gaes? Ha ha ha.

populerRelated Article