Home
/
Health

5 Cedera yang Paling Sering Terjadi Saat Bercinta, Jika Anda Tidak Hati-hati

5 Cedera yang Paling Sering Terjadi Saat Bercinta, Jika Anda Tidak Hati-hati
Novita Joseph22 December 2017
Bagikan :

Seks seharusnya menjadi sebuah aktivitas yang menyenangkan. Namun mungkin karena terlalu terbawa suasana, Anda atau pasangan bisa saja mengalami cedera saat seks. Entah itu karena salah manuver, teknik, posisi, atau keteledoran lainnya. Apa saja, sih, risiko cedera yang mungkin terjadi di tengah panasnya sesi bercinta?

Jika tidak hati-hati, Anda berisiko alami cedera saat seks

1. Vagina luka atau sobek

Vagina sobek adalah salah satu jenis cedera saat seks yang paling umum dialami wanita. Cedera ini seringnya diakibatkan oleh penetrasi yang terlalu cepat dan/atau terlalu keras saat vagina kering atau belum cukup “basah”.

Gesekan antara kulit penis dan dinding vagina yang masih kesat karena belum terlumasi dengan baik dapat melukai dan akhirnya merobek jaringan dalam vagina. Vagina yang sobek dapat menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman. Pada kasus yang lebih parah, vagina bisa berdarah dan terinfeksi kalau tidak cepat ditangani.

Vagina yang luka bisa sembuh dengan sendirinya seiring waktu. Namun untuk mempercepat proses pemulihannya,, Anda bisa minum ibuprofen atau berendam di air hangat. Jika rasa sakitnya berlangsung lama, sebaiknya konsultasikan ke dokter dan sementara “puasa” bercinta dulu sampai luka pulih sepenuhnya.

2.  Anus sobek

Sama halnya dengan vagina, lubang anus bisa sobek karena “kurang basah” saat penetrasi tanpa pelumas. Pasalnya, anus tidak memiliki lubrikasi alami seperti yang dimiliki vagina. Terlebih, jaringan kulit dalam anus tidak terlindungi dengan lapisan sel kulit mati layaknya kulit di sekitar bukaan terluar anus, sehingga lebih rentan sobek.

Penetrasi dapat merobek jaringan bagian dalam anus, yang memungkinkan bakteri dan virus untuk memasuki aliran darah. Hal ini dapat mengakibatkan risiko penyebaran infeksi menular seksual, termasuk HIV. Studi bahkan menunjukkan bahwa risiko penyebaran HIV meningkat hingga 30 kali lipat pada seks anal daripada seks vaginal.

3. Kondom tertinggal di dalam vagina

Kondom adalah salah satu solusi terbaik untuk mencegah kehamilan dan penyakit kelamin menular. Namun bahkan ketika Anda sudah sangat berhati-hati memasang kondom, pengaman tipis ini bisa saja melorot dan terlepas dari penis, akhirnya tersangkut di dalam vagina.

Keteledoran ini bisa disebabkan oleh ukuran kondom yang kebesaran atau kekecilan, cara pakai kondom yang keliru, hingga teknik atau manuver penetrasi yang bisa menyebabkan kondom sobek.

Ketika terlepas di dalam vagina, besar kemungkinannya air mani akan tumpah dari dalam kondom dan masuk ke dalam leher rahim. Ini dapat meningkatkan risiko terjadinya kehamilan yang tidak direncanakan atau bahkan penularan penyakit kelamin.

Namun jangan khawatir jika Anda mengalami hal ini. Panik hanya akan membuat otot tubuh mengencang kaku, termasuk otot vagina, sehingga kondom akan leih sulit untuk dikeluarkan. Ada banyak cara untuk mengeluarkan kondom yang tersangkut dalam vaginaAnda lakukan adalah meminta pasangan pria Anda mencungkil kondom dengan lembut menggunakan dua jari yang bersih. Bila kondom masih belum bisa dikeluarkan, sebaiknya datangi klinik terdekat untuk membiarkan dokter yang melakukannya.

4. Penis patah

Meskipun tak bertulang, keteledoran tertentu dapat menyebabkan cedera saat seks yang membuat penis patah. Penis yang ereksi bisa patah dan retak saat mengalami benturan atau mendapat tekanan yang berlebihan. Pada umumnya Anda akan mendengar bunyi retakan atau letupan keras ketika penis sampai patah atau retak ketika bercinta.

Ada beberapa posisi bercinta yang rawan menyebabkan penis patah, seperti woman on top (wanita duduk di atas pria) dan doggy style. Bukan berarti posisi ini harus dihindari, namun setidaknya Anda dan pasangan bisa bisa lebih berhati-hati saat bercinta.

5. Kram otot

Seks banyak melibatkan gerak di bagian pinggul, kaki, dan tangan. Sama seperti ketika berlari, pemakaian otot yang terlalu berat dan terlalu lama saat seks lambat laun dapat menyebabkan otot aus sehingga kram. Dikutip dari Health, paha dan betis adalah bagian tubuh yang paling sering kram saat bercinta.

Jika tiba-tiba Anda mengalami kram di tengah panasnya sesi bercinta, coba hentikan dulu sementara sampai nyerinya mereda atau berganti posisi yang lebih nyaman. Kalau rasa sakitnya masih menghampiri setelahnya, Anda bisa minum obat pereda nyeri atau lakukan peregangan sebentar dengan berjalan-jalan.

The post 5 Cedera yang Paling Sering Terjadi Saat Bercinta, Jika Anda Tidak Hati-hati appeared first on Hello Sehat.

Tags:
populerRelated Article