icon-category News

5 Fakta Kecelakaan Maut KA Sancaka di Ngawi, Jawa Timur

  • 08 Apr 2018 WIB
Bagikan :

Kereta Api (KA) Sancaka relasi Yogyakarta - Surabaya mengalami kecelakaan di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (6/4), pukul 18.20 WIB.

Kereta api tersebut menabrak truk di perlintasan kereta antara Stasiun Kedungbanteng-Walikukun, Ngawi, Jawa Timur. Setelah menabrak, beberapa bagian kereta, yakni lokomotif terguling dan sejumlah gerbong anjlok dari rel.

Berikut kumparan (kumparan.com) merangkum sejumlah fakta kecelakaan maut KA Sancaka tersebut:

1. Selain menabrak truk, KA Sancaka juga menabrak mobil Toyota Avanza

Kecelakaan maut KA Sancakan terjadi karena kereta menabrak truk yang tengah membawa bantalan rel kereta. Tak jauh dari lokasi, memang tengah ada pengerjaan proyek jalur ganda (double track).

Truk tersebut tengah melaju di perlintasan liar di petak jalan antara stasiun Kedungbanteng - Walikukun. Akibatnya lokomotif KA Sancaka terguling dan sejumlah gerbong anjlok dari rel.

Lokomotif yang terguling tersebut ternyata juga menabrak sebuah mobil Toyota Avanza bernopol L 1356 BH yang tengah melaju di sisi kiri rel. Beruntung, sopir mobil Avanza tersebut selamat dari kecelakaan itu. 

Sementara, sopir truk, Aji Aman (41), diamankan oleh pihak kepolisian di Polres Ngawi. Aji merupakan warga asal Dusun Samben, Kedung Adem, Kabupaten Bojonegoro. 

2. Dua orang tewas dalam kecelakaan KA Sancaka

Kecelakaan KA Sancaka menyebabkan masinis dari KA Sancaka, Mustofa (29) meninggal seketika di lokasi kejadian. Sementara, asisten masinis, Hendra Wahyudi kritis dan dilarikan ke Rumah Sakit Attin Husada Ngawi. Hendra merupakan warga Bogorejo, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan.

Kabid Humas Polda Jawa Timu Kombes Frans Barung Mangera mengatakan, ada dua orang tewas akibat kecelakaan ini. Selain Mustofa, salah seorang pekerja proyek double track menjadi korban tewas. Sementara, sejumlah penumpang KA Sancaka mengalami luka-luka.

3. Keluarga almarhum Mustofa mendapatkan santunan

Mustofa adalah masinis yang baru beberapa tahun kerja di PT KAI. Ia selama ini tinggal bersama keluarga kecilnya di Desa Sumber Bening, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun. Ia memiliki anak perempuan yang baru berusia 4 tahun.

Menurut juru bicara PT KAI Agus Komarudin, Mustofa telah dimakamkan di tanah kelahirannya di Madiun, Jawa Timur, pada Sabtu (7/4) siang. PT KAI, PT Jasa Raharja, dan kepolisian juga memberikan santunan Rp 50 juta kepada keluarga korban. 

Santunan langsung diberikan kepada istri korban, Dian Kartika Sari Utami. Pemberian santunan juga disaksikan Direktur Utama PT KAI (Persero) Edi Sukmoro beserta jajarannya.

Selain itu, PT KAI juga memberikan kesempatan kepada Dian Kartika untuk berkarier di PT KAI. Namun belum diketahui pekerjaan dan jabattan apa yang akan diemban Dian Kartika di PT KAI.

Selain memberikan santunan kepada korban meninggal dunia, PT Jasa Raharja juga menjamin biaya perawatan bagi korban luka di Rumah Sakit Attin Husada Ngawi dan Puskesmas Walikukun Ngawi. Adapun, korban luka berat yang hingga kini masih menjalani perawatan adalah asisten masinis, Hendra Wahyudi. 

4. Evakuasi penumpang KA Sancaka sempat terkendala cuaca yang buruk.

Evakuasi penumpang KA Sancaka sempat terkendala cuaca yang buruk. Pada saat proses evakuasi, cuaca tengah hujan lebat dan gelap. 

Selain itu, lokasi kejadian yang berada di daerah persawahan turut menambah kesulitas petugas untuk mengevakuasi para penumpang. 

Sekitar pukul 20.00 WIB, ratusan penumpang yang selamat berhasil dievakuasi. Mereka dievakuasi dengan bus dan truk dari Polres Ngawi. Mereka akan melanjutkan perjalanan dengan menggunakan bus ke daerah tujuan masing-masing.

5. Sejumlah perjalanan kereta api sempat terganggu

Sejumlah perjalanan kereta api menjadi terhambat akibat kecelakaan KA Sancaka. Sejumlah pengalihan perjalanan kereta api diberlakukan.

Seperti, perjalanan kereta api dari Madiun menuju Solo/ Yogyakarta diputar balik ke Surabaya dan dialihkan ke rute Surabaya Pasar Turi-Gambringan-Solo-dan dilanjutkan sesuai relasi.

Sejumlah kereta api yang mengalami gangguan tersebut adalah, KA Gajayana, KA Bangunkarta, KA Bima, KA Turangga, KA Matarmaja, KA Mojopahit, dan KA Mutiara selatan.

PT KAI memfasilitasi penumpang kereta yang mengalami hambatan keberangkatan itu bila ingin membatalkan tiket. Uang tiket yang dibatalkan dikembalikan 100%  

Sementara, penumpang yang tetap berkukuh ingin melanjutkan perjalanan dan kemudian mengalami keterlambatan keberangkatan, PT KAI akan memberikan kompensasi, minuman dan makanan ringan, hingga makanan berat.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini