5 Fakta Menarik Perjalanan Manchester City yang Dijuluki Klub Kaya

Hari ini, 1 September 2018, tepat 10 Tahun yang lalu, dengan mahar 200 juta pounds sterling, Sheikh Mansour Bin Zayed Al Nahyan membeli Manchester City. Sebelum diakuisisi bos minyak asal Abu Dhabi tersebut, City hanyalah klub papan tengah liga Inggris. 

Injeksi dana yang luar biasa membuat City mampu membeli pemain-pemain berkelas. Sekarang, terhitung sudah 1,6 miliar pounds atau setara Rp 30,4 triliun sudah dihamburkan tim berjuluk The Citizen ini.

Berikut 5 fakta menarik perjalanan Manchester City.

1. Belanja Gila-gilaan dan Finis Posisi 10

Robinho (Sumber: @robinho/Instagram)

Musim pertama sejak diakuisisi perusahaan minyak, Manchester City langsung tancap gas di bursa transfer. Tentu hal ini mengundang kontroversi. Beberapa klub dan pandit menilai gaya belanja City merusak sepak bola.

The Citizens sempat menawar Kaka sebesar 100 juta pounds, tapi negosiasi batal. Pada akhirnya City tetap mendapat nama-nama seperti Robinho, Adebayor, Santa Cruz, dan Tevez tentu dengan dana yang fantastis. Namun, gelontoran dana tetap saja membuat City kala itu finis di posisi 10 klasemen.

2. Mancini dan Piala Pertama setelah 35 Tahun

Roberto Mancini (Foto: Robert Michael/AFP)

Tidak puas dengan capaian City, Mark Hughes pun didepak. Mancini yang sebelumnya melatih Inter ditunjuk menahkodai klub asal Kota Manchester itu. Hasilnya, setelah musim pertamanya finis di posisi kelima, musim kedua pelatih asal Italia tersebut berhasil finis posisi ketiga. Di musim yang sama Manchester City sukses meraih trofi Piala FA. Piala tersebut diraih pertama kali sejak 35 tahun.

3. Aguero dan Drama Juara Liga Primer Inggris 2011-12

Aguero angkat piala (Sumber: Manchester City/mancity.com)

Satu musim setelah menjuarai Piala FA, tim asuhan Roberto Mancini memperkuat diri. Sergio Aguero pun mereka datangkan dari Atletico dengan mahar 40 juta pounds, hadir pula Gael Clichy dan Samir Nasri dari Arsenal. 

Tampil makin solid, City bersaing ketat dengan rival sekotanya, Manchester United dalam memperebutkan gelar juara liga. City akhirnya mengunci liga dengan dramatis. Hanya berselang 15 detik usai Manchester United menang dari Sunderland, sepakan berbuah gol Aguero di masa injury time membuat City juara, dengan unggul selisih gol. Gelar tersebut merupakan yang pertama buat City sejak terakhir menang pada tahun 1968.

4. Claudio Pellegrini dan Double Winner 2013–14

Claudio Pellegrini (Sumber: Manchester City/mancity.com)

Setelah Mancini dipecat, Pellegrini ditunjuk sebagai pengganti. Musim pertamanya bersama The Citizen, mantan pelatih Malaga ini langsung mempersembahkan dua gelar, Liga Inggris dan Piala Liga. Pada masa kepelatihannya, Pellegrini sempat mendatangkan pemain-pemain berkelas seperti Fernandinho, Jesus Navas, Sterling, Otamendi, dan Kevin De Bruyne.

Musim berikutnya, Pellegrini membawa City puasa gelar dan perjalanan Pellegrini dengan City pun hanya sampai musim 2015-2016. Rentetan penampilan tak impresif membuat nama Pep Guardiola berhembus kencang. Akhirnya, di musim terakhir Pellegrini sempat menyumbang satu piala liga buat City.

5. Pep Guardiola hingga Sekarang

Pep Guardiola (sumber: @mancity/Instagram)

Pep Guardiola ditunjuk sebagai pelatih baru. Bersama filosofinya, pelatih berkepala plontos tersebut mentransformasikan Manchester City menjadi bermain atraktif. 

Musim pertamanya bersama City memang kurang impresif, City finis peringkat tiga dan tanpa gelar. Barulah di musim kedua Pep, City berevolusi menjadi tim monster dan berhasil menyabet dua gelar. 

Hanya kalah dua kali di liga saat berhadapan dengan Liverpool dan Manchester United, The Citizen juga sukses 18 kali menang beruntun. Dengan torehan 100 poin dan 106 gol, Manchester City berhasil juarai liga musim 2017/18. 

Menurut para pandit dan pengamat sepak bola, Manchester City Guardiola adalah salah satu tim terbaik sepanjang Liga Inggris. Saat ini kontrak Pep masih akan berlangsung sampai 2021.

Sejauh ini, nama-nama besar seperti Gundogan, Sane, John Stones, Bernardo Silva, Ederson, Kyle Walker, Danilo, Mendy, Laporte, dan Gabriel Jesus, ia rekrut demi memperkuat tim asuhannya.