5 Gedung Karya Zaha Hadid Paling Terkenal di Dunia

Hari ini, Rabu (31/5), adalah genap 13 tahun mendiang arsitek kenamaan dunia, Zaha Hadid, meraih pencapaian sebagai wanita pertama yang memenangkan gelar bergengsi di ranah arsitektur dunia, Pritzker Architecture Prize.

Tidak heran jika kemudian Google pun memberikan apresiasi spesial berupa pemasangan doodle yang bertemakan arsitektur Inggris berdarah Irak tersebut di sepanjang tanggal 31 Mei ini.

Turut meramaikan momen terkait, berikut kami hadirkan lima rancang arsitektur terbaik di dunia yang dirancang oleh arsitek yang tutup usia pada 2016 lalu. 

Ruang konferensi sekaligus museum seni kontemporer yang terletak di jantung kota Baku ini merupakan salah satu hasil rancangan Zaha Hadid yang paling terkenal di dunia. Bangunan seluas 619.000 meter persegi yang penuh dengan aksen gelombang tersebut memenangkan penghargaan Design Museum of the Year di tahun 2014 silam. Bahkan, karena begitu ikoniknya, Heydar Aliyev Center pun menjadi simbol kebanggan Azerbaijan yang ditampilkan dengan bangga di dalam salah satu perangko nasionalnya.

Atapnya yang berbentuk zig-zag seakan menyatu dengan gelombang riak air sungai Clyde yang ad di sampingnya. Bukan hanya di sisi eksterior, kesan dinamis serupa juga diterapkan oleh Hadid di bagian interior dan aneka instrumen pelengkapnya. Konsep zig-zag ini juga memberikan sudat pandang baru mengenai desain sirkulasi udara yang lebih efisien namun tetap terkesan modern secara arsitektur.

Tidak mau ketinggalan dengan kota-kota besar dunia lainnya yang memiliki desain gedung opera yang spektakuler, Dewan Kota Guangzhou pun menggandeng Zaha Hadid untuk membangun sebuah gedung pertunjukan opera yang tidak biasa. Berbentuk seakan menyembul keluar dari dalam tanah, Guangzhou Opera House berhasil memadukan material kaca, baja, dan beton sebagai kesatuan yang humanis.

Meskipun sempat menuai kontroversi lantaran atapnya disebut mirip dengan bentuk alat kelamin wanita, namun faktanya Al Wakrah Stadium kini menjadi salah satu bangunan kebanggan masyarakat Qatar, meskipun tahap pembangunannya belum benar-benar selesai. Mengenai kontroversi yang melandanya, Zaha Hadid menjelaskan bahwa atap stadion yang akan digunakan sebagai venue penyelenggaraan Piala Dunia 2022 itu sejatinya terinspirasi dari layar dhow yang merupakan bentuk layar pada perahu-perahu kuno masyarakat Qatar.

Hungerburgbahn merupakan stasiun kereta api berdesain paling futuristik saat ini. Jika saja tidak ada rangkaian kereta api yang lalu lalang di dalamnya, niscaya banyak orang akan menganggapnya sebagai bangunan museum karena desainnya yang sangat kontemporer. Lebih mengagumkannya lagi, Hungerburgbahn memiliki latar belakang pemandangan yang indah, yakni lanskap pegunungan bersalju yang berpadu dengan sedikit hutan pinus.