Home
/
Health

5 Mitos Diet Rendah Karbohidrat yang Tak Perlu Lagi Anda Percaya

5 Mitos Diet Rendah Karbohidrat yang Tak Perlu Lagi Anda Percaya

Rr. Bamandhita Rahma Setiaji15 May 2018
Bagikan :

Diet rendah karbohidrat adalah cara menurunkan berat badan yang paling populer. Kebanyakan orang menjalani diet ini dengan mengurangi porsi nasi atau tidak makan nasi sama sekali, dan menggantinya dengan sumber protein atau lemak sehat. Meski banyak peminatnya, cara diet ini juga banyak mitosnya. Percaya dengan mitos yang belum tentu benar bisa merusak rencana diet Anda. Maka itu, yuk cari tahu apa saja mitos diet karbohidrat yang sudah tidak perlu lagi Anda ikuti.

Mitos diet karbohidrat yang belum tentu benar

1. Anda benar-benar harus stop makan karbohidrat

Banyak yang sering salah kaprah soal cara menjalani diet karbohidrat. Sesuai dengan namanya, diet rendah karbohidrat berarti Anda hanya perlu mengurangi porsi makanan berkarbohidrat. Porsi karbohidrat yang harus dikurangi pun bisa berbeda antar satu orang dan yang lain. Jadi, bukannya stop makan karbo sama sekali.

Pasalnya, tubuh tetap perlu asupan karbohidrat untuk diubah menjadi energi agar setiap fungsinya berjalan normal dan Anda tetap bisa beraktivitas seperti biasa.

2. Diet karbohidrat bikin Anda kurang makan sayur dan buah

Dari yang awalnya adalah sekitar 300-400 gram karbohidrat per hari, Anda boleh mengurangi asupan makanan karbohidrat hingga menjadi 150-200 gram selama diet. Meski demikian, mengurangi makan buah dan sayur hanya karena ingin berat badan cepat turun adalah anggapan diet yang salah.

Kebanyakan sayur dan buah memang mengandung karbohidrat. Namun agar Anda tidak cepat lapar dan gula darah makin naik, jenis karbohidrat yang harus dikurangi adalah makanan kalori kosong seperti makanan dan minuman manis serta makanan yang bertepung (roti dan gorengan).

Ganti dengan sumber karbohidrat kompleks yang kaya akan serat serta vitamin dan mineral penting, seperti gandum; kentang; soun dan bihun; singkong; buah-buahan seperti apel, pir, dan pisang; sayuran rendah karbohidrat seperti brokoli, timun, bayam, kembang kol; hingga kacang-kacangan seperti kacang hijau, kacang polong, kacang buncis, dan kacang merah.

3. Berat badan turun karena tubuh kehilangan air

Ini memang ada benarnya. Semakin sedikit karbohidrat yang Anda masukkan ke dalam tubuh, semakin kecil peluangnya untuk diubah menjadi lemak karena tubuh hanya sedikt memproduksi hormon insulin.

Maka untuk bisa menyediakan energi bagi Anda beraktivitas, tubuh akan membakar glukosa yang tersimpan di dalam hati (liver) dan sel-sel otot. Glukosa yang tersimpan dalam hati dan otot tersebut mengandung air. Maka, berat badan air Anda akan turun yang tampak seperti penurunan berat badan pada umumnya.

Selain itu, dilansir dari Healthline, studi menunjukan bahwa diet karbohidrat juga bisa mengurangi jumlah lemak dalam hati dan lemak perut, dua jenis lemak yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Studi lainnya menunjukkan bahwa diet rendah karbohidrat selam 6 minggu yang teratur dapat membantu menurunkan massa lemak sebanyak 3,4 kg, dan meningkatkan massa otot sebanyak 1,1 gram.

4. Diet karbohidrat berbahaya untuk kesehatan jantung

Diet rendah karbohidrat yang diganti dengan memperbanyak asupan leman, seperti prinsip diet keto, dianggap membahayakan untuk kesehatan jantung. Asupan lemak berlebih memang sudah lama terkait dengan peningkatan kolesterol dan tekanan darah.

Meski begitu, diet keto mengutamakan asupan makanan sumber lemak sehat yang sudah terbukti menyehatkan jantung. Misalnya dari alpukat; minyak nabati (minyak kelapa dan minyak zaitun); kacang dan biji-bijian (almond, kenari, biji chia); ikan berlemak (ikan salmon, tuna, sarden, dan mackerel); produk susu (yogurt, keju, mentega).

Faktanya, jika dilakukan dengan tepat diet rendah karbohidrat justru membantu:

5. Diet karbohidrat harus kurangi porsi makan

Faktanya, diet karbohidrat tidak perlu sampai mengurangi kalori dengan mengurangi porsi makan. Yang harus dikurangi adalah takaran karbohidrat per harinya. Anda bisa makan dengan frekuensi dan porsi yang sama banyaknya seperti sebelum diet, asalkan menu makanannya beragam dan rendah karbohidrat.

Dilansir dalam laman Healthline, diet karbohidrat tanpa harus mengurangi porsi makan bisa membantu menurunkan berat badan hingga dua kali lipat lebih cepat daripada orang yang menganut diet rendah lemak sambil membatasi porsi makan.

The post 5 Mitos Diet Rendah Karbohidrat yang Tak Perlu Lagi Anda Percaya appeared first on Hello Sehat.

populerRelated Article