5 Pengganti Gula untuk Penderita Diabetes
Pertanyaan yang paling sering muncul seputar diabetes adalah apakah penderita diabetes (kencing manis) masih boleh mengonsumsi gula. Pada dasarnya, didiagnosis diabetes bukan berarti Anda tidak boleh menikmati makanan dan minuman manis sama sekali.
Boleh, tetapi batasi jumlahnya supaya Anda tidak melewatkan nutrisi-nutrisi penting lain yang dibutuhkan oleh tubuh. Lagipula, saat ini sudah banyak tersedia berbagai pemanis khusus pengganti gula untuk diabetes. Anda bisa memilih mana yang paling sesuai dengan kebutuhan dan selera lidah Anda.Kenapa pemanis buatan lebih baik dibanding gula?
Gula murni dari tebu seperti gula pasir dan gula cokelat (brown sugar) sangat cepat diserap oleh tubuh. Akibatnya, terlalu banyak mengonsumsi gula tebu bisa meningkatkan kadar glukosa dalam darah Anda. Untuk mengendalikan kadar gula darah, Anda perlu mengontrol asupan gula.
Sebagai alternatif, orang yang mengidap atau berisiko diabetes bisa memilih pemanis buatan. Pemanis buatan diproses sedemikian rupa dengan manipulasi kimia sehingga kadar kalori dan karbohidratnya sangat rendah atau bahkan nol. Karena itu, pemanis buatan tidak akan menyebabkan naiknya gula darah yang drastis atau kelebihan berat badan seperti gula tebu. Dengan begitu, penderita diabetes masih bisa mengonsumsi makanan dan minuman manis dengan risiko yang minim.
Berbagai pengganti gula untuk diabetes
Ada berbagai jenis pengganti gula untuk diabetes. Pasalnya, beda produk pemanis buatan, beda pula sifat dan kandungannya. Anda perlu mencermati jenis-jenis pemanis buatan yang ditawarkan di pasaran. Simak informasi lengkapnya berikut ini.
1. Sukralosa
Sukralosa adalah jenis pemanis buatan yang rasanya kira-kira 600 kali lebih manis dari gula biasa. Namun, jangan khawatir karena hanya sedikit sekali kandungan sukralosa yang akan diserap oleh tubuh Anda. Kalorinya juga sangat rendah hingga pemanis buatan ini disebut non-nutritif. Sukralosa mudah didapat karena sudah banyak yang memproduksi pemanis buatan ini, misalnya Tropicana Slim.
2. Sakarin
Sakarin adalah pelopor pemanis buatan yang sudah dikenal sejak seabad lalu. Pemanis buatan ini rasanya 300-500 kali lebih manis dari gula biasa. Perlu diperhatikan, akhir-akhir ini mulai banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa mengonsumsi sakarin bisa menimbulkan efek samping yaitu kelebihan berat badan. Namun, sejauh ini penggunaan sakarin dalam takaran yang wajar masih diperbolehkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
3. Stevia
Stevia adalah pendatang baru dalam kelompok pengganti gula untuk diabetes. Pemanis buatan ini diekstrak dari tanaman stevia yang tumbuh di negara-negara beriklim tropis dan subtropis, salah satunya Indonesia. Maka, tak heran jika Anda bisa menemukan berbagai produk pemanis dari stevia. Pemanis stevia bebas kalori dan gula sehingga aman bagi penderita diabetes.
4. Aspartam
Pemanis buatan aspartam, kalorinya sangat rendah dan bebas gula. Namun, rasanya 200 kali lebih manis dari gula biasa. Akan tetapi, BPOM mengingatkan orang yang mengidap atau berisiko diabetes tidak mengonsumsi aspartam secara berlebihan. Anda sebaiknya tetap menjaga konsumsi pemanis buatan dalam jumlah yang terbatas, yaitu 50 miligram per kilogram berat badan Anda. Maksudnya kalau berat badan Anda 50 kilogram, dalam sehari Anda tidak dianjurkan untuk mengonsumsi lebih dari 2.500 miligram atau 2,5 gram aspartam.
5. Asesulfam kalium
Salah satu jenis pemanis buatan yang sering ditambahkan dalam produk makanan dan minuman kemasan di Indonesia yaitu asesulfam kalium atau asesulfam-k. Menurut anjuran BPOM, Anda sebaiknya tidak mengonsumsi asesulfam-k lebih dari 15 miligram per kilogram berat badan. Jika berat badan Anda 50 kilogram, hindari konsumsi pemanis buatan ini lebih dari 750 miligram per hari.
The post 5 Pengganti Gula yang Lebih Sehat untuk Penderita Diabetes appeared first on Hello Sehat.