5 Tips Maksimalkan LinkedIn Supaya Dilirik Perusahaan
Uzone.id - Platform digital memang identik dengan media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Twitter yang digunakan untuk berbagi kehidupan pribadi. Namun, ada juga yang dapat dimanfaatkan untuk dunia profesional sebagai alat pencari SDM potensial.
Forbes mencatat per September 2020, ada sekitar 95 persen perekrut (human resources) skala global menggunakan platform LinkedIn untuk mencari kandidat kerja.Baca juga: Cermat Kelola Pengeluaran Digital Agar Tak Boros
Tentu ini menarik karena LinkedIn hadir bak resume digital untuk dunia kerja, khususnya di masa pandemi seperti sekarang yang masih meminimalisir bertatap muka.
Menurut saya, kata kuncinya adalah mengedepankan keunikan dan atau keahlian kita namun tetap sesuai dengan fakta (bukan sesuatu yang dibuat-buat).
Dalam menulis Riwayat pekerjaan misalnya, jangan hanya mencantumkan posisi dan job description kita. Tuliskan juga pencapaian, penghargaan, dan prestasi lainnya yang kita lakukan selama berada di posisi tersebut.
Jika kita memiliki atasan atau rekan kerja yang dapat memberikan rekomendasi yang baik bagi kita, hal ini perlu kita mintakan dengan sopan. Hal ini akan sangat bermanfaat terlebih apabila atasan atau rekan kerja tersebut tergolong high-profile.
Hal lain yang dapat dilakukan adalah share keahlian yang kita miliki. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat tulisan, video, atau lainnya terkait dengan skill tersebut. Semakin bermanfaat konten tersebut, besar kemungkinan semakin positif penilaian masyarakat terhadap diri kita.
Baca juga: Meneropong Peluang Agritech di Indonesia
Salah satu yang dapat dilakukan juga dengan berinteraksi dengan profil LinkedIn lain yang terkait dengan keahlian kita. Namun, kita perlu berhati-hati agar jangan sampai dianggap cari perhatian atau panjat sosial.
Dalam menanggapi artikel/video pihak lain misalnya, pastikan komentar atau tanggapan yang kita berikan berbobot sehingga menghadirkan diskusi yang positif. Jangan sampai kita hanya berkomentar singkat atau bahkan cenderung spam.
Apabila kita memiliki sertifikat atau bukti keahlian lainnya, kita dapat menambahkan di profil kita. Belakangan, LinkedIn juga menghadirkan fitur serupa di dalam LinkedIn, yakni melalui fitur Learning.
Bagaimana dengan menghubungi perekrut atau pihak terkait yang kita ingin bergabung atau mengajak bekerjasama? Hal ini dapat dilakukan namun dengan menyertakan pesan dengan bahasa yang sopan dan jelas.
Sering saya memperoleh pesan dengan kalimat yang kurang jelas. Biasanya saya akan mengabaikan pesan seperti ini.
Jangan baper juga apabila ternyata pesan kita tidak dibalas. Mungkin saja penerima pesan memang sibuk atau menerima banyak sekali pesan sehingga sulit untuk membalas satu persatu. Tetap tingkatkan profil kita sehingga cepat atau lambat, kesempatan itu akan datang. Good luck!