5G Bikin Masyarakat Move On dari WiFi?
Foto ilustrasi: Frederik/Unsplash
Uzone.id -- Jaringan 5G yang sudah bisa dipakai para pengguna ponsel pintar di berbagai negara sedikit demi sedikit memberikan perubahan pada masyarakat secara global.Perusahaan riset Ericsson ConsumerLab mengatakan bahwa 5G telah mengubah perilaku para pengguna smartphone secara global, mereka kini lebih banyak menghabiskan banyak waktu dengan memainkan cloud gaming dan teknologi Augmented Reality (AR).
Mereka yang sudah menikmati jaringan 5G pun disebut juga lebih sering menggunakan 5G dibanding WiFi. Selain itu, mereka juga mengaku lebih sering mematikan WiFi setelah meningkatkan jaringan mereka ke 5G.
Baca juga: Kominfo: 5G Jangan Jadi Tempat Berkembangnya Radikalisme
“Cakupan dalam ruangan adalah salah satu area fokus yang muncul dari riset konsumen, satu dari lima pengguna 5G sudah mengurangi penggunaan WiFi pada ponsel ketika berada di dalam ruangan karena manfaat konektivitas seluler 5G,” kata perusahan riset tersebut dalam laporannya.
Sejauh ini, tercatat 220 juta pengguna menggunakan jaringan 5G di seluruh dunia. Akhir tahun 2020, peningkatan kesadaran akan layanan dan manfaatnya diklaim dapat menghasilkan peningkatan langganan 5G secara global.
Baca juga: 2021, Pengapalan Smartphone 5G Naik 130 Persen
Meski sebagian pengguna 5G sangat puas dengan kecepatan yang diberikan oleh jaringan tersebut, sebagian besar malah merasa tak puas dengan ketersediaan layanan-layanan dan aplikasi baru yang inovatif dan menarik.
Lockdown pada masa pandemi juga memberikan pengaruh pada perilaku pengguna 5G. Laporan tersebut mengatakan bahwa lockdown selama pandemi dan pembatasan aktivitas membuat sebagian besar pengalaman pengguna awal 5G menggunakannya di dalam ruangan.
Akibat hal ini, para pengadopsi 5G awal menunjukkan indikasi bahwa jangkauan dalam ruangan dua kali lebih penting daripada kecepatan atau masa pakai baterai perangkat dalam memberikan pengalaman 5G yang memuaskan.