Home
/
Health

7 Mitos Salah Seputar Kondom

7 Mitos Salah Seputar Kondom

Ajeng Quamila01 January 2017
Bagikan :

Lukisan di gua dari 12.000 tahun yang lalu diklaim menunjukkan bukti penggunaan kondom untuk pertama kalinya dalam sejarah. Kondom tertua yang pernah ditemukan berasal dari tahun 1642. Jadi, aman untuk mengatakan bahwa kondom telah beredar sejak lama.

Namun sayang, ada banyak mitos tentang kondom dan penggunaannya yang juga telah beredar sama lamanya, menghentikan banyak orang dari menggunakan metode pengaman yang penting ini.

Mempercayai mitos dan gosip tentang kondom yang banyak beredar di luar sana bisa menyakiti Anda dan membuat Anda tidak terjamin jika kondom tersebut sobek. Pastikan bahwa Anda mengetahui fakta-fakta seputar kondom sebelum Anda berhubungan seks. Pemahaman atas apa yang benar dan salah adalah pengetahuan yang berharga.

Mitos #1: Kondom mudah sobek

Fakta: Tidak. Untuk menghindari risiko kondom Anda sobek, selalu cek tanggal kedaluwarsanya dan simpan di tempat aman. Buang jika kondom tersebut tersimpan sudah terlalu lama. Saat menggunakan kondom, pastikan Anda mengetahui cara pemakaian yang benar: cubit ujung kondom perlahan dengan kedua jari Anda untuk menghindari penggumpalan udara di ujungnya. Untuk tambahan kenyamanan dan kenikmatan, teteskan sedikit pelumas di ujung kondom dan pada penis.

Mitos #2: Dua lapis kondom lebih aman

Fakta: Walaupun terdengar masuk akal, melapis dua kondom untuk satu kali pakai bukan berarti sifat pelindungnya akan lebih terjamin. Dua kondom yang dipakai bersamaan akan menimbulkan gaya gesek yang lebih; berisiko terjadi robek pada salah satu lapisan, atau bahkan keduanya. Tidak hanya Anda harus menggunakan satu kondom pada satu waktu, tetapi kondom pria sebaiknya juga tidak digunakan dengan kondom wanita (untuk alasan yang sama).

Mitos #3: Kondom adalah satu-satunya alat kontrasepsi

Fakta: Salah. Sebuah penelitian tentang efektivitas kondom meninjau bahwa, jika dibandingkan dengan tidak memakai kondom, orang-orang yang menggunakan kondom saat berhubungan seksual dapat menurunkan risiko keseluruhan penularan HIV/AIDS hingga 80-87%. Tapi untuk mendapat jaminan perlindungan yang lebih baik, gunakan kondom yang dibarengi dengan metode kontrasepsi lain, seperti spiral (IUD), implan, injeksi, atau pil.

Mitos #4: Vaseline bagus untuk pelumas

Fakta: Tidak. Sedikit dukungan pelicin perlu, tapi jangan gunakan produk yang berbahan dasar minyak, seperti lotion bayi, body lotion, atau hand cream. Minyak dapat merusak lateks. Jika Anda ingin menggunakan tambahan pelumas atau lotion selama menggunakan kondom, pastikan Anda mengunakan pelumas khusus kondom berbahan dasar air yang dijual di pasaran.

Mitos #5: Kondom hanya untuk seks penetratif

Fakta: Tidak. Kondom memang dapat memberikan perlindungan dari penyakit seks menular, termasuk HIV/AIDS, dan kehamilan yang tidak direncanakan, namun penyakit kelamin juga dapat menular melalui seks oral, anal, atau menggunakan mainan seks tanpa pengaman. Bahkan dengan tidak adanya risiko penyakit kelamin, bakteri dari anus dapat dengan mudah masuk ke dalam uretra laki-laki dan menyebabkan infeksi saluran kandung kemih.

Mitos #6: Ukuran kondom universal

Fakta: Kondom tersedia dalam varietas yang sangat luas, mulai dari panjang, lebar, hingga bentuk. Sebuah kondom pada umumnya dapat meregang hingga 45 centimeter, namun tidak semua kondom ukurannya sesuai dengan tiap orang. Jika kondom Anda sobek, terlepas di dalam, melorot, atau terlalu longgar sehingga terasa tidak nyaman, berarti ukuran kondom yang Anda gunakan tidak pas. Jangan gunakan alasan “tidak muat” karena tidak ada penis yang terlalu besar untuk sebuah kondom.

Mitos #7: Kondom mengurangi gairah seks

Fakta: Beberapa orang percaya bahwa kondom akan mengurangi sensasi saat berhubungan seks karena dapat menghalangi sirkulasi darah. Faktanya, tidak seperti itu. Menggunakan kondom justru akan membuat pria lebih tahan lama sebelum ejakulasi. Ada banyak jenis kondom yang dijual di pasaran yang bisa membantu Anda dan pasangan bereksplorasi selama berhubungan seks.

Selain itu, beberapa penyakit seks menular tidak akan menunjukkan gejala fisik. Jadi, ada kemungkinan besar Anda dan pasangan menularkan satu sama lain tanpa Anda ketahui. Pakai kondom adalah pilihan yang paling aman.

BACA JUGA:

populerRelated Article