7 Perilaku Hidup Bersih yang Justru Berakibat Buruk Bagi Kesehatan
Setiap orang sudah sepatutnya harus menjaga kebersihan pribadi agar senantiasa sehat. Namun faktanya, banyak perilaku hidup bersih yang mungkin selama ini Anda terapkan justru diam-diam merusak kesehatan tubuh. Waduh! Apa saja itu?
Perilaku hidup bersih yang diam-diam merusak kesehatan
1. Langsung sikat gigi setelah makan
Setiap orang idealnya harus rajin menyikat gigi dua kali sehari, yaitu pada pagi hari dan sebelum tidur malam. Namun, banyak orang yang langsung sikat gigi beberapa menit setelah makan. Niatnya mungkin untuk menghindari makanan terselip di gigi yang bisa jadi biang berbagai masalah mulut, tapi ini justru menjadi bumerang bagi kesehatan gigi Anda.
Setelah makanan masuk ke dalam mulut dan dilumatkan oleh liur, makanan tersebut akan menghasilkan asam, salah satunya asam sitrat. Asam yang masih menempel di gigi itu akan terserap ke dalam email gigi saat Anda menggosok gigi tepat setelah makan, dan kemudian mengikisnya dari dalam.
Email yang terkikis karena asam akan membuat dentin menjadi semakin lemah. Akibatnya, gigi Anda akan jadi lebih sensitif, menipis, dan mudah terasa ngilu.
Untuk menghindari hal ini, tunggu sekitar 30-60 menit setelah Anda selesai makan kalau ingin gosok gigi.
2. Membersihkan telinga dengan cotton bud
Rasanya hampir setiap orang terbiasa membersihkan kotoran telinga pakai cotton bud. Sayangnya, hanya sedikit yang tahu bahwa sebenarnya ini adalah perilaku hidup bersih yang salah total.
Memang akan ada sedikit kotoran yang terambil dan menempel di ujung kapas, tapi di saat yang bersamaan Anda juga mendorong dan memadatkan sisa kotoran telinga semakin masuk jauh ke dalam. Semakin sering Anda pakai cotton bud, semakin banyak kotoran yang terdorong dan akhirnya mengeras menyumbat liang telinga.
Kondisi ini disebut impaksi serumen, yang dapat berujung pada gangguan pendengaran. Impaksi serumen kadang dapat pula menimbulkan rasa sakit dan tertekan di telinga, hingga sensasi berdengung. Tak jarang, dorongan cotton bud sampai bisa menusuk gendang telinga. Buruknya, bisa terjadi pendarahan karena memasukkan cotton buds terlalu dalam yang akhirnya menyebabkan infeksi atau gangguan pendengaran.
Brande Plotnick, MS. MBA yang dilansir dari Reader’s Digest menyatakan bahwa telinga tidak perlu dibersihkan. Kotoran telinga biasanya akan keluar dengan sendirinya. Alternatifnya, alirkan air bersih ke telinga saat mandi untuk mengeluarkan kotoran.
3. Mengunakan hand sanitizer
Rajin mencuci tangan menjadi bagian dari perilaku hidup bersih. Untuk mempermudahnya, Anda bisa menggunakan hand sanitizer. Sayangnya, beberapa senyawa seperti triclosan, bisphenol A, alkohol, dan zat pembersih lain pada hand sanitizer memiliki efek buruk pada kesehatan.
Zat tersebut berisiko meningkatkan resisitensi bakteri, memengaruhi hormon, dan membuat kulit tangan menjadi lebih kering. Amannya adalah cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau membuat hand sanitizer alami sendiri.
4. Menggunakan pembersih vagina
Sabun sirih, sabun kewanitaan, hingga vaginal douching sama sekali tidak direkomendasikan dipakai untuk membersihkan vagina. Ketika Anda pakai sabun kewanitaan, zat-zat kimia yang terkandung di dalamnya akan mengganggu keseimbangan pH vagina dengan mematikan koloni bakteri baik di dalamnya. Hal ini kemudian meningkatkan risiko Anda terkena infeksi bakteri maupun infeksi jamur vagina.
Sama seperti telinga, vagina bisa membersihkan dirinya sendiri tanpa perlu bantuan Anda. Anda hanya perlu membilasnya dengan air bersih mengalir dan menjaganya tetap kering. Cek di tautan berikut mengenai cara yang benar untuk menjaga kebersihan vagina.
5. Sering melakukan eksfoliasi
Eksfoliasi bisa menjadi cara yang baik untuk mempertahankan kulit tetap awet muda. Dengan eksfoliasi, sel-sel kulit mati bisa terangkat dan tergantikan dengan sel kulit yang sehat.
Meski begitu, terlalu sering melakukan perawatan ini bisa merontokkan minyak alami kulit sehingga membuatnya jadi lebih kering dan mudah teriritasi. Terlalu keras menggosokkan scrub saat eksfoliasi juga bisa berakibat buruk.
Jika kulit Anda normal, eksfoliasi idealnya dilakukan dua kali seminggu saja sementara untuk kulit sensitif cukup seminggu sekali. Baiknya konsultasi terlebih dahulu dengan dokter bila Anda ingin mengetahui jenis kulit Anda sekaligus cara eksfoliasi yang tepat.
6. Mandi atau berendam air panas terlalu lama
Berendam atau mandi air panas bisa bantu melepas penat dan mengusir pegal-pegal. Tidur pun lebih nyenyak setelahnya.
Namun, terlalu lama mandi atau berendam air hangat bisa merontokkan minyak alami yang ada di permukaan kulit Anda. Akibatnya, kulit pun mengering dan rentan bermasalah.
Jika Anda tetap ingin mandi air hangat, atur dulu suhunya agar tidak terlalu panas dan usahakan jangan terlena sampai terlalu lama.
Bagi orang dewasa, batas aman yang direkomendasikan untuk mandi air hangat tanpa menyebabkan kerusakan kulit adalah sekitar 41-42º Celsius dan tidak lebih dari 10 menit.
7. Menutup mulut dengan tangan saat bersin
Bersin-bersin memang mengganggu, belum lagi bakteri atau virus yang terkandung dalam tetesan air tersebut bisa menular ke orang lain. Untuk menghindarinya, Anda perlu tutup mulut saat bersin — tapi jangan menutupnya dengan kedua tangan.
Setelah Anda bersin, kuman yang tadinya ada di hidung atau mulut akan berpindah ke tangan Anda. Jika Anda tak segera cuci tangan dan langsung memegang atau menyentuh benda lain, atau bahkan bersalaman dengan orang lain, kuman yang ada di tangan Anda akan berpindah lagi. Inilah yang menyebabkan flu dan pilek sangat mudah menular.
Idealnya, tutupi hidung dan mulut dengan siku dalam atau lengan dalam ketika Anda akan bersin. Atau, selalu siap sedia tisu untuk menutup mulut saat bersin, dan segera buang ke tempat sampah. Menggunakan masker hidung juga mencegah penyebaran virus.
The post 7 Perilaku Hidup Bersih yang Justru Berakibat Buruk Bagi Kesehatan appeared first on Hello Sehat.