Sponsored
Home
/
Entertainment

7 Seleb Korea Berdarah Campuran yang Pernah jadi Korban Bullying

7 Seleb Korea Berdarah Campuran yang Pernah jadi Korban Bullying
Preview
Masajeng Rahmiasri18 March 2018
Bagikan :

Siapa yang menduga terlahir sebagai anak berdarah campuran di Korea bisa menjadi pengalaman kurang menyenangkan. Inilah yang terjadi pada para selebriti Korea berdarah campuran yang mengaku pernah mendapat bullying karena penampilan mereka.

Terlahir sebagai anak dari orang tua yang punya kewarganegaraan berbeda ternyata tak selamanya menyenangkan. Seperti yang dialami para selebriti Korea Selatan berikut ini. Mereka mengaku pernah mengalami bullying dan mendapat tindakan diskriminasi saat remaja karena dianggap 'berbeda'.

Siapa saja mereka?

1. Vernon 'Seventeen'

Vernon terlahir sebagai anak berdarah campuran. Sang ayah dari Korea Selatan dan sang ibu berasal dari Amerika Serikat. Vernon lahir dan sempat tinggal di New York, Amerika Serikat. Ia kemudian pindah ke Korea Selatan pada umur lima tahun. Meskipun dibesarkan di Korea Selatan, pria berusia 20 tahun ini masih berkewarganegaraan Amerika Serikat. 

Saat masih duduk dibangku SD, ia sering menghadapi diskriminasi di depan umum. Ia bahkan dijuluki 'halfer' karena penampilannya yang terlihat lebih mirip orang bule dari pada orang Korea Selatan pada umumnya.

2. Jeon So-mi

Saat tampil dalam acara 'Happy Together', sang ayah Matthew Douma mengatakan bahwa putrinya sering di-bully saat masih kecil. Hal ini disebabkan karena ia memiliki penampilan darah campuran, yang tentu terlihat berbeda dengan teman-temannya di sekolah.

Ayahnya yang merupakan warga negara Kanada mengatakan dirinya pernah merasa bersalah kepada So-mi. Karena seringnya di-bully, So-mi bahkan pernah mengatakan keinginannya untuk melakukan operasi plastik agar terlihat lebih mirip orang Korea Selatan.

3. Kangnam

Pria berdarah Jepang dan Korea ini pernah mengalami tindakan bully saat masih duduk di bangku taman kanak-kanak. Sang idola menceritakan ini saat menjadi pembawa acara dalam talkshow 'Inside Story Salon'. 

Ia mengatakan saat masih TK, pria yang memiliki nama Yasuo Namekawa ini sering dipukuli karena penampilan fisiknya yang pendek, matanya yang sipit juga karena ia dianggap setengah Korea. Ibunya sering menangis karena Kangnam sering pulang dengan luka di tubuhnya.

4. Yoon Mirae

Karena warna kulitnya yang lebih gelap dari kulit orang Korea Selatan pada umumnya, penyanyi sekaligus rapper ini pernah mengalami diskriminasi di lingkungannya saat masih kecil. Warna kulitnya yang gelap tak lain karena ia memiliki darah campuran Afrika-Amerika dan Korea. 

Semua pengalamannya saat menjadi korban bullying ia tuangkan dalam lagu solonya yang brejudul 'Black Happiness'. Dalam lagu itu, ia mengungkapkan pernah menyalahkan kulitnya yang hitam dan selalu mencoba segala cara untuk mencerahkan kulitnya.

5. Han Hyun-min

Tinggal dan tumbuh besar di Korea Selatan dengan penampilan fisik yang berbeda dengan sekitarnya merupakan tantangan yang harus dihadapi Han Hyun-min. Model ini memiliki darah campuran Korea Selatan dari sang ibu, sementara ayahnya berasal dari Nigeria.

Sejak masih kanak-kanak, Hyun-min telah menghadapi berbagai macam diskriminasi. Mulai dari tindakan tidak langsung hingga yang terang-terangan. Misalnya, saat orangtua teman-temannya melarang anak-anak mereka bergaul dengannya, hingga ketika ada anak yang melontarkan ucapan rasis kepadanya.

6. Dok2

Walaupun ibu Dok2 adalah seorang Korea Selatan, dia punya ayah dengan ras campuran Spanyol dan Filipina. Dok2 sering di-bully karena penampilannya yang terlihat berbeda.

Akan tetapi, rapper ini tetap bangga dengan darah campurannya. Dia menjadikan peristiwa bullying yang dialaminya sebagai dorongan untuk terus maju.

7. Insooni

Insooni memiliki ayah keturunan Afrika-Amerika dan ibu yang merupakan orang Korea Selatan asli. Penyanyi senior ini pernah mendapatkan tindakan diskriminasi saat duduk di bangku sekolah. 

Penyanyi yang kini berusia 60 tahun ini juga mengungkapkan ia sering mendapatkan kesulitan karena tindakan bully yang dilakukan oleh teman-teman sekolahnya. Ia sempat merasa sebagai orang yang paling kotor saat sedang berada di sekolah.

populerRelated Article