8 Gejala dan Solusi Depresi
Belum lama ini, warga Amerika berkabung karena peristiwa penembakan berdarah di sebuah konser di Las Vegas. Pembantaian yang menewaskan 59 orang dan melukai ratusan lainnya dilakukan oleh Stephen Paddock, pria berusia 64 tahun.
Dari penyelidikan aparat berwajib yang dilansir oleh Las Vegas Sun, Paddock diketahui menderita depresi akut. Diduga itu disebabkan karena bangkrut akibat judi.Peristiwa tersebut membuka mata kita akan bahaya depresi. Sayangnya, banyak orang menganggap remeh depresi karena berpendapat bahwa depresi hanyalah suatu gejala yang biasa dan akan hilang dengan sendirinya.
Padahal, sebenarnya, depresi adalah masalah kesehatan mental serius yang berpontensi merusak dan merugikan kehidupan sosial – bukan hanya si penderita.
National Institute of Mental Health (NIMH) menjelaskan bahwa terdapat bukti yang menyebutkan bahwa depresi berasal dari kelainan pada otak. Pada depresi, sistem saraf yang bertanggungjawab pada mood, berpikir, tidur, nafsu makan, dan tingkah laku gagal untuk berfungsi dengan baik.
Sebenarnya, penyebab depresi merupakan gabungan antara faktor genetik, biologis, lingkungan, dan juga kondisi psikologis seseorang.
Menurut Adib Setiawan, M. Psi, psikolog dari Yayasan Praktek Psikolog Indonesia (YPPI), depresi dapat muncul akibat adanya tekanan yang tidak dapat dikendalikan oleh seseorang. Langkah pertama untuk mengatasi depresi adalah dengan mengetahui gejala-gejalanya, seperti:
1. Rasa sedih yang terus-menerus.
2. Kehilangan rasa ketertarikan akan sesuatu atau hilangnya rasa kenikmatan dari kegiatan yang sebelumnya kita nikmati.
3. Perubahan drastis kebiasaan seseorang, seperti turunnya nafsu makan pada orang yang biasa makan banyak.
4. Cenderung asosial dan suka menyendiri.
5. Susah berpikir dan berkonsentrasi.
6. Muncul halusinasi atau delusi.
7. Terkadang mengalami histeria atau luapan emosi yang tak terkendali.
8. Muncul dorongan untuk bunuh diri atau melampiaskannya dengan membunuh orang lain.
Seseorang didiagnosis menderita major depressive disorder atau unipolar major depression jika dia memiliki lima atau lebih dari gejala-gejala tadi selama lebih dari dua minggu. Bagaimana cara mengatasinya? Menurut Adib, solusi depresi pada seseorang menggabungkan antara niat penderita untuk sembuh dan dukungan dari orang sekitarnya.
1. Pahami penyebabnya.
Terkadang, penyebab depresi bisa berasal dari apa yang terjadi pada hidup Anda, daripada adanya gangguan kesehatan.“Setelah Anda tahu penyebabnya, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah menerima kenyataan,” ujar Adib.
2. Refreshing dengan berolahraga.
Berolahraga akan meningkatkan produksi hormon endorfin, zat yang merupakan anti depresan alami dan akan membuat mood Anda membaik. Disarankan untuk melakukan latihan sebanyak 3 – 5 kali dalam seminggu selama 20 - 30 menit.
3. Mempunyai waktu tidur yang cukup.
Tidur akan menurunkan kadar hormon oksitosin dalam tubuh. Hormon tersebut adalah salah satu hormon penyebab stres dan menurunnya daya tahan tubuh.
4. Mendengarkan musik.
Musik memiliki kemampuan untuk menginspirasi sekaligus membuat Anda rileks. Paling tidak, mendengarkan musik akan membuat Anda tidak lagi memikirkan masalah untuk sementara waktu.
5. Inilah fungsi teman!
Mengutarakan perasaan dan keluh kesah Anda akan membantu Anda meredakan depresi. Mungkin, teman Anda tak memiliki solusi, tapi berbagi cerita dengannya akan meringankan beban psikis Anda.
6. Manfaatkan makanan.
Meski sedang banyak pikiran, jangan lupakan makan makanan bernutrisi. Salah satu di antaranya adalah minyak ikan yang kaya akan Omega 3. Coklat juga terbukti sebagai salah satu makanan yang dapat menenangkan pikiran.
7. Sibukkan diri dengan melakukan kegiatan bermanfaat.
Metode ini kerap disebut sebagai kompensasi. Anda mengompensasikan pikiran yang sedang galau dengan melakukan hobi yang menyenangkan namun berguna, seperti bakti sosial atau kegiatan lain.
8. Meditasi
Sejak dahulu kala, metode ini terbukti efektif untuk menghindari sekaligus menghadapi depresi karena akan memberi ketenangan. Meditasi juga dapat membuat Anda “mengambil jarak” (distansiasi) dari masalah yang sedang Anda hadapi sehingga setelahnya, Anda bisa berpikir lebih rasional.
Artikel Terkait:
Inikah Alasan Chester Bennington, Vokalis Linkinpark, Bunuh Diri?