8 Pernyataan Kontroversial Prabowo di Seminar Paradoks Indonesia
Cawapres Prabowo Subianto menjadi keynote speaker atau pembicara kunci dalam acara seminar nasional bertajuk 'Paradoks Indonesia'. Seminar ini sekaligus mengulas buku karya Prabowo berjudul 'Paradoks Indonesia: Negara Kaya, Tetapi Masih Banyak Rakyat Hidup Miskin'.
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Gerindra itu menyatakan beberapa hal terkait kondisi politik dan ekonomi Indonesia saat ini. Berikut kumparan rangkum beberapa pernyataan Prabowo yang dianggap cukup kontroversial:1. The Power Emak-emak Bisa Perbaiki Negara
Prabowo mengatakan, emak-emak sangat berkontribusi besar terhadap kemajuan bangsa. Apalagi, jika emak-emak itu memiliki kesadaran kolektif dan ikut terlibat dalam upaya perbaikan negara.
“Yang paling ditakuti adalah kalau cendekiawan atau agamawan itu kalau pemimpinnya adalah emak-emak, paling ditakuti. Itu sejarah semua bangsa, kalau emak-emak itu intelektual, dia punya suatu kemampuan untuk menilai dan menganalisa keadaan dengan baik, tapi dia juga punya perasaan,” kata Prabowo di acara Seminar Nasional Paradoks Indonesia, Hotel Sahid, Jakarta, Sabtu, (1/9).
Menurut Prabowo, kaum emak-emak memiliki tangggung jawab dan peran yang sangat besar terhadap anak-anaknya, demi menjamin keberlangsungan suatu generasi. Karena itu, emak-emak adalah pihak yang sangat khawatir apabila negara tidak bisa memberi kepastian kesejahteraan kepada masyarakat.
2. Elite yang Tidak Melihat Negara Dijajah Hatinya Beku
Selain itu, Prabowo menyoroti kondisi Indonesia saat ini sedang carut-marut. Hal itu disimpulkan Prabowo setelah bertemu dengan anak muda yang bekerja sebagai pengemudi mobil golf atau buggy di Bandara Soekarno-Hatta.
Prabowo mengungkapkan bahwa anak muda tersebut menyadari ada masalah yang cukup serius di dalam negara lalu menyampaikan kepadanya. Sehingga ia menilai apabila ada elite nasional yang koar-koar kondisi negara dalam keadaan baik, maka hal itu tentu tidak tepat.
“Anak muda ini bilang, Pak negara kita sekarang dijajah Pak. Mungkin dia pendidikannya SMA, tapi sudah merasa bahwa negaranya dijajah. Kalau ada elite orang yang di atas, di pucuk masyarakat kalau dia tidak melihat negara kita dijajah, memang menurut saya bener hatinya sudah beku," ujar Prabowo.
3. Indonesia Terancam Menjadi Negara Miskin Selamanya
Prabowo lalu menyinggung perekonomian Indonesia, termasuk soal kemiskinan. Prabowo menyebut Indonesia terancam sebagai negara miskin selamanya. Dia menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak mengalami kenaikan.
"Ini kondisi bangsa kita 2018. Pertumbuhan kita tidak naik. Kita terancam menjadi negara miskin selamanya," ungkap Prabowo.
Padahal, ekonomi Indonesia terus membaik. Selama 2015, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,8 persen secara tahunan atau year on year (yoy), selama 2016 sebesar 5,0 persen (yoy), selama 2017 sebesar 5,1 persen (yoy). Bahkan hingga akhir tahun ini, pertumbuhan ekonomi diproyeksikan mencapai 5,2 persen (yoy).
4. Utang Indonesia Naik Rp 1 Triliun Per Hari
Prabowo terus mengajak masyarakat menyadari keterpurukan ekonomi yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini. Menurutnya, Indonesia tengah dilanda beban utang yang sangat besar dan terus bertambah setiap hari.
Bahkan, Prabowo menyebut utang Indonesia bertambah sebesar Rp 1 triliun setiap harinya.
“Utang pemerintah kita naik terus, belum lagi 95 juta orang masih hidup miskin. Sekarang naiknya adalah Rp 1 triliun tiap hari utang naik. Ada yang mengatakan utang banyak tidak masalah. Tapi para ahli yang mengerti dan tahu bahwa utang sebesar ini mengancam kedaulatan negara kita,” tegas Prabowo.
5. 40 Persen Kekayaan Bangsa Dikuasai Oleh 1 Persen Rakyat
Lebih lanjut Prabowo menganggap ketimpangan yang sangat ekstrem juga sedang terjadi di Indonesia. Prabowo menuturkan, saat ini 40 persen kekayaan bangsa dikuasai oleh 1 persen rakyat.
"Di Indonesia terjadi ketimpangan yang ekstrem. Saat ini 40 persen kekayaan bangsa dikuasia oleh 1 persen rakyat. Inilah ketimpangan," ujar Prabowo.
6. Sistem Ekonomi RI Keliru
Prabowo menganggap berbagai permasalahan itu muncul karena pemerintah Indonesia saat ini masih keliru dalam menerapkan sistem pengelolaan kekayaan negara. Sistem pengelolaan yang dianut Indonesia justru menjadi masalah utama penyebab kemiskinan rakyat.
"Menurut saya, masalah paling inti di Indonesia adalah bahwa sistem yang kita anut sekarang ini sudah berjalan puluhan tahun, mengakibatkan keluarnya kekayaan Indonesia," tutur Prabowo.
"Ini harus kita pahami dan bahwa terjadi tadi, suatu sistem (pengelolaan) kekayaan yang keliru, ini inti masalah karena itu semua kekutan Indonesia tidak ada," tambahnya.
Prabowo merasa, masyarakat Indonesia terkadang terlalu kagum dan percaya dengan pihak asing. Menurutnya, masyarakat Indonesia seharusnya lebih mencintai Tanah Air sendiri ketimbang pihak asing.
7. Dalam Kondisi Perang, Indonesia Hanya Bertahan 3 Hari
Prabowo menyebut sebagai negara besar, pertahanan Indonesia dirasa sangat lemah. Prabowo mengungkapkan, jika mengalami peperangan Indonesia hanya mampu bertahan dalam 3 hari saja.
"Saya mengutip Menhan kabinet ini, kita hanya bertahan 3 hari. Bahan bakar untuk rakyat habis dalam 21 hari. Beras untuk rakyat (hanya bertahan) 18 hari, kalau terjadi perang," terang Prabowo.
8. Indonesia Masuk Piala Dunia Tahun 2135
Tak cukup hanya kondisi perekonomian, Prabowo juga menyoroti keadaan sepak bola di Indonesia. Prabowo mengatakan, tim sepak bola Indonesia saat ini berada di rangking 164 dari 171 negara di dunia.
Menurut Prabowo, peringkat tersebut tidak cukup baik, sehingga Indonesia setidaknya harus menunggu kurang lebih 100 tahun lagi jika ingin mengikuti piala dunia.
“Ini untuk anak muda, sepak bola lumayan-lumayan, peringkat 164 dari 171 sepak bola, 7 besar dari bawah. (Masuk) piala dunia Indonesia mungkin 2135,” tutur Prabowo.