Home
/
Lifestyle

9 Langkah Jadi Pria Optimis

9 Langkah Jadi Pria Optimis
Redaksi Fitness For Men09 April 2017
Bagikan :

Dalam bukunya yang berjudul Applied social psychology: Understanding and addressing social and practical problems, Jamie A Gruman, profesor dan psikolog dari Universitas Windsor, Kanada, menjelaskan orang yang optimis melihat suatu hal dengan cara pandang yang positif. Hal ini berbeda dengan cara pandang pesimistik, yaitu cara memandang segalanya dengan pikiran negatif.

Mengapa harus optimis?
Sebagai seorang psikolog berlatar belakang psikologi positif, Gruman menekankan bahwa cara pandang optimistik mempunyai banyak kelebihan dibandingkan pendekatan yang lain, seperti pesimistik atau realistik. Optimisme  terkait erat dengan perkembangan mental, kesehatan psikis, kerja yang lebih produktif, kemampuan berpikir yang lebih baik, dan pertemanan yang lebih sehat. Itulah alasan mengapa saat ini pendekatan secara optimistik lebih diutamakan, jelas Gruman.
Dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk bidang usaha mandiri, orang yang optimis mempunyai peluang berkembang lebih besar. Zach Cutler,  pendiri dan CEO Cutler PR, menjabarkan bahwa setidaknya ada 5 manfaat cara pandang optimis, yaitu:  

Pertama, orang yang optimis memandang kegagalan sebagai awal untuk merintis usaha lagi. Buat wirausahawan, hal ini sangatlah fundamental.   

Kedua, orang yang optimis berani mencoba hal baru yang out the box, saat orang pesimis lebih memilih untuk malu dan menyangsikan peluang baru.

Ketiga, orang yang optimis lebih sehat secara fisik. Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Illinois, AS,  pada 5.100 remaja yang jadi responden, ditemukan fakta bahwa mereka yang berpikiran optimis 76% lebih sehat. Hal itu dikarenakan pikiran positif dalam jiwa yang optimis membuat seseorang mempunyai peredaran darah yang lebih lancar, level kolesterol yang lebih stabil, kadar gula darah normal, indeks massa tubuh stabil, dan keinginan berolahraga yang lebih besar.

Keempat, orang yang optimis menyebarkan kebaikan bagi lingkungan sekitarnya, termasuk dalam lingkungan kerja sehingga pekerjaan lebih produktif.   

Kelima, menjadi optimis adalah pilihan yang terbaik dibandingkan cara pandang yang lain. “Permasalahan hidup pasti ada. Semua orang mengalamininya. Tinggal bagaimana cara kita menghadapinya, apakah secara positif atau negatif.  Jika dihadapi secara negatif, permasalahan itu juga takkan jadi lebih mudah,” papar Zack Cuttler.

Jadi Pria Optimis
Setelah memahami manfaat menjadi orang yang optimis – dan kemudian Anda memilih menjadi pria yang optimis, maka pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana menjadi orang yang optimis. Fitness For Men dan Reynitta Poerwito, Bach. of Psych., M. Psi., psikolog klinis dari Rumah Sakit Eka Hospital BSD menyusun beberapa saran sederhana untuk membangun optimisme Anda.

#1. Pilih untuk bahagia tiap hari.
Bahagia itu adalah pilihan. Setiap bangun tidur, pastikan bahwa Anda memilih untuk menjalani hari ini dengan bahagia. “Mau bagaimanapun pekerjaan dan lingkungan kita, percayalah, semuanya terasa mudah jika kita menghargai kehidupan dari segala kekurangannya,” kata Reynitta. Riset dari Universitas Harvard, Amerika Serikat pada 2015 lalu, menemukan fakta bahwa mayoritas responden menemukan perasaan bahagia saat mereka bisa menikmati aktivitas harian. 
 

#2. Bukan beban, tapi tantangan.
Menurut Reynitta, pemilihan kata “beban” ataupun “masalah” secara dalam berbagai hal, secara tidak sadar, memberikan dampak psikologis bagi pikiran kita. “Lihatlah hal itu sebagai tantangan yang pasti ada jalan keluarnya. Segera kejar dan selesaikan.  Itu hanya sementara (sifatnya). Cara pandang seperti ini dapat memotivasi diri Anda,” katanya.

#3. Berhenti mengeluh!
Dilansir dari iheartintelligence.com, kebiasaan mengeluh akan memberi aura negatif bagi lingkungan sekitar dan pola pikir Anda. Bahkan itu juga dapat mempengaruhi fisik dan mental sehari-hari. ”Orang optimis akan terlihat lebih terbuka pandangannya dan menjadi diri sendiri. Mereka akan jarang mengeluh. Mereka tidak tahu apa yang dikeluhkan karena, mereka terbiasa melihat hal positif dari setiap hal,” tutur Reynitta.

#4. Salurkan hobi Anda.
Luangkan waktu Anda untuk kegiatan yang menyenangkan, seperti melakukan hobi. Anda harus mencoba untuk tetap aktif dan dinamis, terutama dalam hal yang sesuai passion Anda.”Orang optimis akan melakukan hal yang membuat mereka senang. Mereka tidak pernah lelah dan akan terus bersemangat melakukannya,” kata Reynitta.

#5. Luangkan waktu untuk meditasi.
Secara rutin, istirahatkan pikiran Anda dari segala “tuntutan” pasangan, tagihan kartu kredit, deadline pekerjaan, problema asmara, dan tetek bengek yang membuat penuh pikiran. Untuk sejenak, rasakan ketenangan dari efek meditasi. Dalam buku Wise Mind, Open Mind, Dr. Ron Alexander, psikoterapis berlisensi dan Executive Director the OpenMind Training® Institute Santa Monica, AS, mengatakan bahwa meditasi akan memberikan kelegaan dalam diri, baik secara fisik maupun emosi. Senada dengan Ron, Reynitta mengatakan bahwa meditasi dapat membantu mengeluarkan stres dan pikiran yang mengganggu.”Semua yang tidak penting akan dibuang dan kita akan fokus sama tubuh kita sendiri,” tuturnya. 

#6. Pola makan yang sehat.
Ada kalanya perasaan positif dan hidup bahagia berasal dari apa yang Anda makan, bung. Kami tahu, bagaimana nikmatnya kentang, kulit ayam, dan daging burger pada indra pengecap kita. Namun, demi pola makan yang sehat, cobalah untuk menghindarinya. “Jangan terlena junkfood. Konsumsilah makanan yang menyehatkan seperti sayuran dan buah. Hidup sehat memang butuh banyak pengorbanan. Cobalah mulai dari tahun ini,” tutur Reynitta.

#7. Hindari kebiasaan buruk.
Cobalah kurangi (jika bisa jauhi!) kebiasaan yang menggangu kesehatan, seperti minum alkohol,  merokok, begadang, sering terkena angin malam, seks bebas, bahkan menggunakan napza. “Itu semua hanya pelarian dari beragam masalah dan tuntutan, namun akan melahirkan masalah baru. Hindari hal itu agar Anda menjadi pria yang optimis,” tutur Reynitta.

#8. Rutin berolahraga.
Reynitta berpendapat bahwa olahraga akan membuat perasaan kita lebih tenang dan terkontrol. “Produksi hormon endorphine akan lebih banyak sehingga membawa kita utuk berpikir lebih positif,” tuturnya. Melakukan latihan fisik secara teratur, baik di pagi, siang, atau sore hari nyatanya dapat membantu meningkatkan perasaan optimis Anda. Studi dari psikolog Sonja Lyubomirsky pada 2011 di Rusia mengungkapkan, berolahraga selama 15 menit  selama 8 minggu berturut-turut dapat meningkatkan perasaan bahagia dan optimisme untuk 6 bulan ke depan.

#9. Saatnya “filtering” pertemanan Anda.
Bukan berarti Anda harus menjadi pribadi yang pilih-pilih teman. Namun, cobalah atur lingkaran pertemanan Anda – termasuk jaringan pertemanan di media sosial. Ingat, aura positif dan negatif itu menular. Tempatkanlah diri Anda di lingkungan yang mendukung satu sama lain.”Jauhi mereka yang kerap berkomentar dan penuh keraguan. Apalagi jika tidak bisa memberikan saran. Sebaliknya, coba bangun lingkaran pertemanan yang mendukung dan sama-sama optimis dalam melakukan segala sesuatu,” ujar Reynitta.
 

Tags:
populerRelated Article