Sponsored
Home
/
Digilife

Adopsi Smarthome di Indonesia, Terus Tumbuh Meski Belum Pesat

Adopsi Smarthome di Indonesia, Terus Tumbuh Meski Belum Pesat
Preview
Birgitta Ajeng26 February 2021
Bagikan :

Ilustrasi. (Foto: Unsplash)

Uzone.id - Istilah smarthome atau rumah pintar sudah tidak asing lagi di telinga kita. Planning Director Telkom property, Fandi Wijaya juga mendefinisikan smarthome sebagai pengaturan rumah yang telah disematkan perangkat-perangkat yang dapat dikontrol secara otomatis dari jarak jauh dan terhubung dengan internet melalui perangkat seluler.

Demikian ungkapnya dalam acara Uzone Talks bertema Smarthome Properti Milenial, Kamis (25/2). Ia pun menilai bahwa adopsi smarthome sendiri di masyarakat dunia sedang mengalami pertumbuhan.

Fandi menjelaskan, “Berdasarkan data dari Bridge Market Reseach dari 2020 sampai 2027 diperkirakan tumbuh sebesar 18 persen per tahun, sehingga dari data riset itu diperkirakan revenue-nya itu tahun 2020 adalah sebesar USD77 miliar.”

“Ini angka yang cukup fantastis menurut saya, dan pada tahun 2027, diperkirakan revenue-nya itu mencapai USD175 miliar,” imbuhnya.

Menurutnya, peningkatan gaya hidup dan penggunaan smart device yang semakin masif menjadi faktor-faktor yang mendorong pertumbuhan tersebut. Lantas, bagaimana dengan implementasi smarthome di Indonesia?

Baca juga: UZONE TALKS - Smart Home, Properti untuk Milenial

“Indonesia sendiri mungkin belum sepesat yang perkembangan dunia. Namun perlahan-lahan terus tumbuh kalau dari pengamatan kami,” tutur fandi.

Ia menambahkan, revenue industri smarthome di Indonesia pada tahun 2020 diperkirakan sebesar USD202 juta, dan akan tumbuh menjadi USD695 juta pada 2025.

“Di Indonesia sudah mulai tumbuh, kita lihat dari tahun 2017-2018 sudah banyak pengembang-pengembang properti yang memang fokus pada pengembangan smarthome,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, GM Business Innovation & Solution PINS, Beny Triantono juga menilai bahwa keberadaan Wi-Fi merupakan suatu fondasi.

"Koneksi internet menjadi salah satu kebutuhan yang dari sekunder menjadi primer. Di luar (negeri) itu malah smarthome sifatnya interaktif, bukan otomatisasi. Jadi di negara-negara maju sudah sampai teknologi robotik sudah dipakai di rumah dan menjadi salah satu bagian dari smarthome," tuturnya.

VIDEO: Unboxing Redmi 9T Seharga Rp2,39 Juta

populerRelated Article