Agen Rusia yang Diracun Dekat dengan Pembocor Skandal Trump
Agen ganda Rusia yang diracun di Inggris, Sergei Skripal, disebut dekat dengan seorang konsultan di perusahaan penghimpun bocoran kontroversial mengenai kedekatan Presiden Donald Trump dengan Moskow.
Konsultan anonim itu mengaku kepada Telegraph bahwa kedekatan mereka bermula ketika Skripal dipindahtugaskan ke Salisbury pada 2010, setelah bekerja untuk Kedutaan Besar Inggris di Estonia.
Kala itu, sumber anonim Telegraph ini bekerja sebagai konsultan keamanan di kantor Christopher Steele, mantan mata-mata yang menghimpun informasi mengenai campur tangan Rusia dalam pemilu AS.
Berdasarkan penelusuran Telegraph, akun LinkedIn konsultan ini memang memuat keterangan bahwa dia bekerja di Orbis Busines Intelligence, perusahaan milik Steele.
Bocoran data dari kantor Steele sangat menggemparkan hingga AS menggelar penyelidikan besar-besaran mengenai dugaan kolusi antara Trump dan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Kini, Skripal sedang dalam perawatan intensif akibat diracun secara misterius bersama putrinya, Yulia, saat sedang berada di satu restoran di Salisbury pada Minggu (4/3).
Hingga kini, Inggris masih menyelidiki insiden ini. Namun sebelumnya, Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson, di hadapan parlemen menyiratkan kecurigaan pemerintah bahwa Rusia adalah dalang di balik upaya meracuni Skripal.
[Gambas:Video CNN]
Pada 2006, Skripal divonis 13 tahun penjara di Rusia atas tuduhan mengkhianati intelijen Rusia dengan menjadi agen tim mata-mata Inggris, MI6, sejak 1990-an. Rusia menuding Skripal menerima US$100 ribu untuk tiap informasi yang diberikan.
Skripal kemudian mendapatkan perlindungan di Inggris di bawah kesepakatan pertukaran mata-mata antara AS dan Rusia pada 2010.