Sponsored
Home
/
Technology

Ajak Petani Go Digital, PT Telkom Buatkan Aplikasi

Ajak Petani Go Digital, PT Telkom Buatkan Aplikasi
Preview
Wendiyanto Saputro09 July 2018
Bagikan :

Kementerian BUMN membuat aplikasi bernama Logistik Tani atau LogTan. Sesuai namanya, aplikasi ini diperuntunkan bagi pemenuhan data petani di seluruh Indonesia.

Aplikasi yang sudah tersedia di Android ini dibuat oleh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk atau PT Telkom. Direktur Digital dan Strategis Telkom, David Bangun mengatakan aplikasi ini merupakan salah satu dukungan Telkom untuk mengangkat kemajuan petani zaman sekarang yang harus melek teknologi.

Kata dia, di dalam aplikasi itu akan diolah data petani, seperti profilnya. Dalam profil itu, salah satunya pengkategorian apakah si petani masuk ke golongan petani yang memiliki lahan tapi tidak bertani, petani yang memiliki lahan dan juga bertani, atau petani yang tidak memiliki lahan tapi bertani.

“Kita perlu support zaman sekarang, kita dukung kewirausahaan petani ini. Platform digital yang diintegrasikan dari 4 siklus seperti digitalisasi di dalamnya ada data-data petani, ada profil sosialnya apakah dia pemilik lahan sekaligus menggarap lahannya atau lainnya. Data lengkap dari petani termasuk NIK (Nomor Induk Kependudukan). Lengkap di situ,” katanya di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (9/7).

Selain itu, data petani di setiap kecamatan dan kabupaten juga akan dimasuk dalam aplikasi. Semua akan dipetakan, dengan begitu, kata David, validasi tentang info petani Indonesia akan tinggi. Sebab, selama ini, kata dia data itu sudah ada tapi tersebar di berbagai instansi. 

Preview

“Tantangannya adalan adalah melengkapi data petani. Sebelum ini pun ada data digital sudah ada tapi ada di departemen yang tersebar, nah validasi ini yang penting,” lanjutnya. 

Dengan aplikasi ini, petani yang terdaftar bisa mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Tujuannya agar petani bisa menambah modal mereka dalam bercocok tanam. Data ini akan menjadi dasar bank untuk menyalurkan KUR oleh Himpunan Bank Negara (Himbara). 

“Aplikasi yang dibangun juga untuk pengajuan KUR dengan data petani udah lengkap. Data itu akan jadi dasar penyaluran KUR yang selama ini udah dilakukan Himbara,” bebernya. 

Kata David, implementasi penggunaan aplikasi belum sepenuhnya digunakan oleh petani. Alasannya, belum semua petani memiliki smartphone untuk bisa memakai aplikasi ini. 

Preview

Sejauh ini, data pengisian data petani, kata David masih dilakukan oleh pegawai di daerah atau BUMN Desa. Meski begitu, pengisian seperti tanda tangan petani arahakan secara digital.

“Saat ini masih dipakai pegawai PPL (BUMDES). Jadi yang gunakan aplikasi itu petugas yang lakukan pendataan. Tapi petani itu tanda tangannya digital,” pungkasnya. 

Ke depannya baru nanti akses di smartphone. Program Kewirausahaan Pertanian ini dirintis di Jawa Barat dengan total 11 kecamatan di 9 kabupaten, yaitu di Sliyeg, Indramayu (Telkom), Conggeang dan Buahdua, Sumedang (Telkom), Tempuran, Karawang (PIHC), Waponsa, Purwakarta (BTN). Selain itu, ada di Pamarican, Ciamis (Mandiri), Kadungora dan Banyuresmi, Garut (BNI), Ligung, Majalengka (BULOG), Warungkondang, Cianjur (RNI), dan Cisuka, Tasikmalaya (BRI).

populerRelated Article