icon-category Lifestyle

Akibat Pemanasan Global, Negara Kepulauan Terancam Tenggelam?

  • 29 Sep 2019 WIB
Bagikan :

 PBB memperingatkan bahwa banyak manusia yang keselamatannya terancam akibat pemanasan global yang kian meningkat tiap tahunnya.

Peringatan dari organisasi terbesar di dunia itu muncul setelah menerima laporan terbaru dari Intergovernmental Panel and Climate Change (IPCC), yang mengatakan bahwa mencairnya lapisan es di Kutub Utara dan Selatan akan meningkatkan permukaan laut lebih dari satu meter menjelang 2100.

Sebagaimana dikutip dari laman VOA, pencairan lapisan es di kedua kutub Bumi terjadi lima kali lebih cepat dari yang diperkirakan oleh para peneliti.

Laporan itu juga memperkirakan bahwa pada 2100, kehidupan di lautan akan berkurang, sungai-sungai menjadi kering, dan meningkatnya frekuensi badai di kawasan-kawasan pantai. Permukaan air laut yang menjadi lebih tinggi, membuat sejumlah negara kepulauan terancam bakal tenggelam dan tidak bisa dihuni lagi oleh manusia.

“Laporan itu mencatat bagaimana lautan berfungsi seperti spons, yang menyerap gas karbon dioksida dan panas, untuk mengatur suhu bumi. Tapi lautan tidak akan bisa terus menerus melakukan hal itu," kata Vice Chair IPCC Ko Barrett.

Tak hanya sekali, Barret juga mengatakan hal yang sama ketika menghadiri sebuah pertemuan di Monaco.

Ilustrasi lapisan es mencair sebagai salah satu pemicu naiknya permukaan laut di Bumi (Shutterstock).
Ilustrasi lapisan es mencair sebagai salah satu pemicu naiknya permukaan laut di Bumi (Shutterstock).

“Secara keseluruhan, perubahan-perubahan ini menunjukkan bagaimana lautan dan kawasan yang diliputi es telah menyerap panas yang disebabkan oleh perubahan iklim sejak puluhan tahun. Dampak yang ditimbulkannya bagi alam dan kehidupan manusia akan sangat luas dan parah," imbuhnya.

Sebagai informasi, temuan tersebut merupakan laporan IPCC ketiga yang mereka rilis tahun ini. Pembaruan laporan ini juga didorong oleh jutaan orang di melakukan aksi mogok untuk memprotes pemanasan global dan menuntut PBB untuk segera mengambil tindakan nyata.

Sementara itu, konferensi puncak PBB tentang perubahan iklim yang diadakan di New York, Amerika Serikat, yang berlangsung pekan ini dikecam oleh banyak orang sebagai omong kosong belaka.

 

Berita Terkait:

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini