Alasan Jenazah Nenek Pendukung Ahok-Djarot Tidak Dishalatkan di Musala
Meninggalnya nenek berusia 78 tahun, Hindun binti Raisman, warga Jl. Karet Karya 2, RT 009 RW 02, Karet Setiabudi, Jakarta Selatan pada Selasa (7/3) lalu sempat menarik perhatian.
Pasalnya, jenazah Hindun binti Raisman sempat dikabarkan dilarang untuk dishalatkan di mushalla Al Mu'minun yang berada dekat rumahnya. Karena semasa hidup almarhumah memberikan dukungan kepada pasangan Ahok-Djarot di Pilkada DKI Jakarta, 15 Februari lalu.Menurut penuturan Neneng, anak almarhumah, hampir semua warga sekitar mengetahui bahwa Hindun memilih Ahok-Djarot.
"Surat suaranya enggak ditutupin, harusnya itu kan rahasia, ya. Ditanya mau coblos siapa, ibu saya bilang milih Ahok. Sementara di sini banyak nomor 1, dan sekarang pindah ke nomor 3," kata Neneng kepada tabloidbintang.com saat dijumpai di kediamannya yang berlokasi di Karet Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (10/3).
Berhubung warga sekitar menolak jenazah Hindun untuk dishalatkan di mushalla, akhirnya Ustadz Ahmad Syafi'ie, pemuka agama setempat punya inisiatif untuk menshalatkan almarhumah di rumah.
"Karena kejadian ini aja (pilkada). Dulu-dulunya enggak kayak gini. Bapak saya pun dulu dishalatkan di mushalla kok," tutur Neneng lebih lanjut.
Tapi pernyataan berbeda disampaikan Ustadz Ahmad Syafi'ie. Dia mengatakan bahwa jenazah Hindun tidak dishalatkan di mushalla karena situasinya sedang hujan deras saat itu.
"Posisi hujan gede, bukan apa-apa," Ahmad Syafi'ie beralasan, saat ditemui di mushala Al Mu'minun.
Pernyataan Ahmad Syafi'ie ini dikuatkan oleh Ketua RT 009 RW 02, Karet Setiabudi, Jakarta Selatan, Abdul Rahman.
Dia membenarkan hujan deras menjadi alasan mengapa jenazah Hindun tidak dishalatkan di mushalla.
"Bukan karena itu (mendukung Ahok). Memang lagi hujan pada saat itu. Kasihan jenazahnya kalau kehujanan. Apalagi buru-buru mau dimakamkan," tutur Abdul Rahman.
Ketua RT menampik keras telah menalantarkan jenazah Hindun hanya karena mencoblos Ahok. "Jangankan sama-sama orang Islam, non muslim pun kita urusi," tegasnya.
(man/yb)