Sponsored
Home
/
Entertainment

Ini Alasan Kamu Sebaiknya Tak Langsung Pacaran Lagi Setelah Putus

Ini Alasan Kamu Sebaiknya Tak Langsung Pacaran Lagi Setelah Putus
Preview
Stephanie Elia30 November 2017
Bagikan :

Belakangan ini, dunia dibuat bingung oleh hubugan putus sambung yang dijalani Selena Gomez dan Justin Bieber. Tak sampai satu bulan sejak mengakhiri hubungan asmara dengan The Weeknd, Selena langsung digosipkan kembali ke pelukan sang mantan. 

Selena dan Justin terlihat menghabiskan makan siang dan gereja bersama. Hal yang sama juga dilakukan oleh The Weeknd. Tak mau kalah, pelantun Starboy ini juga dikabarkan kembali merajut kasih dengan Bella Hadid. 

Sejatinya, tak hanya keempat selebriti ini yang kerap gonta-ganti kekasih dalam waktu singkat. Hal yang sama juga sering dilakukan oleh Taylor Swift. Lihat saja betapa rumitnya lika-liku perjalanan cintanya dengan John Mayer, Taylor Lautner, Calvin Harris, dan Tom Hiddleston.

Apakah kamu termasuk orang yang sering putus dan gampang punya pacar baru?

Jika ya, simak dengan baik penjelasan yang satu ini. Dr Danielle Forshee, psikolog dan konsultan hubungan pernikahan asal New Jersey menjelaskan pola hubungan singkat ini punya efek kurang baik bagi otak.

"Jika kamu langsung pacaran lagi sehabis putus, dalam waktu kurang dari dua minggu atau bahkan dua bulan, trauma yang terjadi pada sirkuit otak (belum sembuh), dan kamu akan memandang hubungan yang baru dengan kacamata (sudut pandang) yang sama dan sulit untuk membangun kepercayaan," ujarnya kepada Cosmopolitan.

Hal ini berlaku untuk semua jenis hubungan pacaran. Bahkan untuk kamu yang putus dengan cara damai atau baik-baik sekalipun. Menurut Forshee, tetap sendiri setelah putus merupakan cara terbaik yang bisa kamu lakukan. 

Cara terbaik untuk memastikan kesiapan hati dan pikiran kamu untuk menjalin hubungan baru adalah kroscek diri. Apakah kamu pernah (atau sering) membandingkan-bandingkan sang mantan dengan pacar baru?

Jika ya, ini merupakan sinyal kuat bahwa kamu butuh banyak waktu untuk menyendiri, alias belum move on

Setiap orang yang baru putus pasti merasa kesepian dan punya keinginan untuk segera menjalin hubungan baru. Secara psikologi, hal ini sangat normal untuk kamu rasakan. "Kita mulai merasa seperti membutuhkan sosok istimewa," jelas Forshee.

"Setelah putus, otak manusia tak terbiasa hidup sendirian. Ketika kamu berpacaran, otak melepaskan hormon bahagia bernama dopamine, ini membuat kita merasa senang, hormon ini juga dilepaskan saat kita berhubungan seks, menggunakan narkoba, ketika berjudi. Dan tiba-tiba, sumber kebahagiaan (pacar) mendadak hilang," tuturnya lagi.

Saat baru putus, kamu secara tak sadar jadi merindukan mantan-mantan terdahulu. "Kita jadi sangat ingin jatuh cinta dan kembali berkencan dengan mantan, karena kita tahu ada kenyamanan di sana," kata dia.

Inilah yang jadi alasan mengapa ada begitu banyak orang yang mengaku 'tak bisa sendirian' atau 'tak terbiasa hidup menjomblo'. Semua dilakukan demi terhindar dari rasa sepi.

Akibatnya, mereka terus terjebak dalam siklus putus-sambung dan pacaran yang tidak sehat. Karena orang yang kencanduan pacaran cenderung 'asal' dalam memilih pasangan baru. 

Jika kamu tak ingin terjenak dalam siklus hubungan tak sehat dan terus gagal menjalin hubungan, sebaiknya beri jeda untuk diri sendiri. Waktu move on dan proses 'penyembuhan' pasca patah hati setiap orang pun bisa berbeda-beda. Mulai dari tiga bulan, lima bulan, hingga bertahun-tahun.

populerRelated Article