Sponsored
Home
/
Food

Alasan Nastar dan Kastengel Identik Jadi Kue Kering Lebaran

Alasan Nastar dan Kastengel Identik Jadi Kue Kering Lebaran
Preview
Christina Andhika Setyanti15 June 2018
Bagikan :

Kue kering apa yang paling Anda idamkan saat bersilahturahmi Lebaran?

Mungkin setiap orang punya pilihan yang berbeda-beda. Namun yang pasti kue kering nastar dan kastengel tak akan ketinggalan jadi kue favorit kala Lebaran.

Nastar sebenarnya berasal dari bahasa Belanda ananas dan taart yang berarti tart nanas atau kue nanas.


Kue asal Belanda ini awalnya diisi blueberri dan apel. Hanya saja kedua buah ini tak mudah ditemukan di Indonesia. Sebagai penggantinya, nanas pun dipakai sebagai isian di dalam kue bulat ini.

Namun nastar ternyata juga dianggap memiliki pengaruh dari budaya China.

"Nastar ini berasal dari budaya Imlek dimana nastar diibaratkan bola2 emas yang membawa keberuntungan di tahun selanjutnya, akhirnya merakyat," ucap Tintin Rayner, penulis buku resep Simple & Moist Cake kepada CNNIndonesia.com.

Sama seperti nastar, kastengel juga dianggap berasal dari Belanda. Kastengel sendiri berasal dari kata kaas dan stengels yang berarti keju batangan.

Jika di Indonesia kastengel ini dibuat dengan ukuran pendek, maka kastengel di Belanda dibuat dengan ukuran yang panjang mencapai 30 cm.

Seiring perkembangan zaman dan waktu, kedua jenis kue kering ini mengalami perubahan dan modifikasi. Beberapa modifikasi yang dilakukan terjadi pada bentuk dan juga isiannya.

Selain itu, dari masa ke masa, jenis kue kering juga semakin bertambah. Tak cuma nastar dan kastengel, kue kering kini sudah punya banyak variannya. Sebut saja pralina rings, choco chips, green tea, dan lainnya.

Hanya saja, tak dimungkiri kalau nastar dan kastengel masih tetap punya hati di banyak orang.

"Ibaratnya, biar dikasih kue lainnya, tapi nastar dan kastengel ini tetap harus ada," kata pastry chef Shangrila Hotel Jakarta Meidi Yanto kepada CNNIndonesia.com.

"Dan walaupun di setiap rumah nastar dan kastengel sudah ada, tapi masih bakal dicari karena di setiap rumah rasanya pasti beda-beda."

Cita rasa nastar yang legit, tak terlalu manis, dan fruity dari tambahan nanas di dalamnya adalah kunci mengapa nastar bisa jadi idola. Begitu pula dengan kastengel.

Kue yang punya tekstur lumer di mulut dengan garingnya parutan keju di atas dan di dalamnya menjadi kenikmatan tersendiri.


Pesona nastar dan kastengel ini terletak pada nostalgia dan kenangan yang ada di dalam tiap gigitannya.

"Kue ini sudah lama banget sejak di zaman Belanda. Kue ini pun ada di setiap momen perayaan," kata Meidi.

"Sejak dulu, kebiasaan untuk menyuguhkan nastar dan kastengel sudah ada dan tak bisa dilepaskan. Ini lebih seperti sebuah tradisi atau kebiasaan yang sudah lekat di masyarakat."

"Jadi kalau enggak ada, orang akan nanyain."

Senada dengan Meidi, Tintin Rayner juga mengungkapkan bawa nastar dan kastengel memang menjadi kue kering terfavorit karena sudah cocok dan akrab di lidah orang Indonesia.

"Ini juga yang jadi alasan kenapa nastar enggak hanya ada waktu Lebaran, tapi juga Natal, Tahun Baru, dan Imlek."

Berita Terkait

populerRelated Article