Alasan Sinetron Jodoh Pengantar Jenazah Berganti Judul Jodoh Wasiat Bapak
Dunia Terbalik (DT) tak bisa tenang di puncak rating. Mengingat, di posisi runner-up ada Jodoh Wasiat Bapak (JWB). Rating dan share kedua sinetron ini terpaut tipis.
Sinetron ini sempat mengalami fase mendebarkan saat berganti judul, Juli lalu. Jodoh Wasiat Bapak awalnya mengudara dengan Jodoh Pengantar Jenazah. Judul ini kemudian diganti ANTV.Terkait pergantian judul, Adly Fairuz berkomentar, “Ceritanya masih sama, perpaduan horor, drama, dan komedi. Pemain utamanya juga masih sama. Enggak ada yang berubah.”
Diakui Adly, ia bersama pemain dan kru lain sempat ketar-ketir. Seiring waktu, Adly melihat ada tujuan lebih besar yang hendak dicapai lewat kebijakan pergantian judul ini.
Pihak ANTV menerangkan, judul diubah untuk mengurangi kesan seram. Alasan lain, menyesuaikan dengan konten cerita. Jika ditilik lebih jauh, muatan sinetron ini sebenarnya tidak melulu mistis.
Terakhir namun tak kalah penting, judul baru lebih ramah terhadap para pengiklan. Genre yang diusung Jodoh Wasiat Bapak tak lepas dari kejelian Vice President ANTV, Otis Hahijary, dan tim program dalam menangkap peluang.
Berulang kali ANTV mencoba menayangkan drama lokal, baru kali ini ANTV disambut hangat. Kepada Bintang, Otis mengatakan prinsipnya satu, jangan memproduksi genre atau cerita yang mirip dengan kompetitor.
“Bulan April kami masuk dengan Cinta di Langit Taj Mahal tapi gagal. Saya sangat terpukul. Bayangkan, syutingnya di Nepal. Kami memakai artis dari India sampai 5 orang. Tetap saja gagal. Mengapa? Karena saat Cinta di Langit Taj Mahal tayang, semua stasiun televisi menayangkan drama sejenis,” Otis menganalisis. Saat Jodoh Wasiat Bapak mengudara dengan cerita bernuansa horor-komedi, stasiun televisi lain sedang tidak melirik genre ini.
Sepinya genre horor-komedi melempengkan jalan sinetron ini ke tangga rating. Saat rating mulai menjulang, judul dan sutradara diganti. Kursi sutradara yang semula diduduki Cecep Gober diisi Sondang Pratama.
“Ini tantangan buat saya. Saya beradaptasi satu minggu dengan pemain dan kru. Sekarang semua lancar,” ungkap Sondang.
Waktu seminggu untuk beradaptasi relatif cepat. Kiatnya, rajin berkomunikasi dengan pemain dan kru.
Bertukar pikiran, kata Sondang, sangat penting untuk melihat kekurangan dan kelebihan di lokasi syuting. Ia menilai pemirsa menyukai Jodoh Wasiat Bapak karena banyak nilai-nilai religius yang dituangkan dalam dua kali penayangan (Senin-Jumat 18.15 dan 21.45 WIB, Sabtu-Minggu 18.00 dan 19.15 WIB—red.).
Karena nilai-nilai ini disampaikan dengan bumbu horor-komedi, pemirsa tidak merasa diceramahi. Akhirnya, Jodoh Wasiat Bapak lebih mudah untuk dicintai.
(val / gur)
Sumber : tabloidbintang.com
Berita Terkait :
Jika Terpilih Jadi Wabup Bandung Barat, Ini yang Akan Dibenahi Adly Fayruz
Cantik Cantik Kucing Dapur Mulai Tayang, Jodoh Wasiat Bapak Hadir Lebih Awal
Sutradara Ungkap Kunci Sukses Sinetron Jodoh Wasiat Bapak ANTV
Jodoh Wasiat Bapak, Sinetron Jagoan ANTV Dibintangi Adly Fairuz