icon-category Digilife

Ambisi China di 2035, Jadi Negara Inovator Teknologi Terbesar di Dunia

  • 02 Nov 2020 WIB
Bagikan :

 (Foto: Edarabia)

Uzone.id - China mengungkapkan ambisinya untuk menjadi negara pencipta teknologi terbesar di dunia dalam beberapa tahun ke depan. Setidaknya, dalam kurun 15 tahun dari sekarang, China berharap bisa menjadi negara yang mampu menciptakan teknologi.

Hal ini diungkap dalam sebuah rapat besar di Komite Pusat Partai Komunis China. Awalnya mereka merencanakan target ekonomi dan kebijakan sosial yang akan dilakukan sampai 5 tahun ke depan. Namun kemudian, mereka sekaligus membicarakan tentang tujuan utama negara sampai 2035.

Usai rapat, dilansir melalui The Register, Senin, 2 November 2020, mereka mendeklarasikan target yang harus dicapai dalam beberapa tahun ke depan, agar bangsa di negara tersebut bisa mandiri teknologi di tahun 2035 atau sekira 15 tahun dari sekarang.

Tujuan tersebut dianggap sebagai kebutuhan strategis dan ekonomis. Lagipulaa mereka percaya diri dan menganggap target tersebut tidaklah sulit, meskipun mereka mendapatkan tekanan dari kebijakan AS yang menghentikan kerja sama atau suplai sebagai taktik keamanan yang defensif.

Baca juga: Revenue Huawei Naik tapi Laba Turun Gara-gara AS

China juga mengaitkan peningkatan kemampuan teknologi dengan dorongan untuk reformasi ekonomi dan peningkatan produktivitas. Rencana tersebut mencakup seruan untuk meningkatkan konsumsi domestik dan menjadi pendorong pertumbuhan.

Sejatinya, target China untuk mandiri di segala bidang telah digaungkan oleh para pemimpinnya sejal 1970. Mereka menginginkan China agar menjadi masyarakat yang makmur. Kini mereka mengklaim target tersebut telah berhasil karena jutaan orang telah keluar dari zona miskin. Bahkan menurut data Bank Dunia, PDB nasional China mencapai USD10.200 per kapita.

Tingkat pendapatan itu membuat China berada tepat di bawah rata-rata dunia yang mencapai USD11.400. China masuk ke peringkat 68 di dunia. Secara tidak langsung, rencana pemerintah selama lima tahun ke depan akan membuat China untuk masuk kategori negara sedang berkembang. Bank Dunia menentukan negara berpenghasilan tinggi berada di USD44.000 per kapita.

Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China menerbitkan data tentang keadaan industri perangkat lunaknya sehari sebelum rencana lima tahun itu muncul. Data itu mengungkapkan bahwa sektor ini mempekerjakan 6,87 juta orang, mengekspor USD33,6 miliar pada tiga kuartal pertama tahun 2020 dan menikmati pertumbuhan pendapatan 19,3 persen pada kuartal yang berakhir di 30 September. Pendapatan bisnis perangkat lunak saja ditengarai sekitar USD50 miliar.

Namun pertumbuhan di seluruh sektor tampaknya terkonsentrasi di kota-kota besar, hal yang mungkin ingin diubah oleh China dalam lima tahun ke depan.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini