Ambisi Profesor Jepang, Ciptakan TV yang Bisa Dijilat dan Punya Rasa
Foto: Metro.co.uk
Uzone.id - Seorang profesor di Jepang berambisi menciptakan televisi yang layarnya bisa dijilat dan memiliki rasa. Saat layar TV dijilat, lidah penggunanya langsung bisa merasakan makanan yang ditampilkan di layar.
Profesor itu menamainya dengan Taste the TV (TTTV), sebuah prototipe yang menggunakan 10 jenis rasa yang berbeda dalam bentuk tabung. Rasa tersebut juga bisa dikombinasikan dan meniru rasa makanan tertentu. Rasa tersebut kemudian akan digulung dalam sebuah lapisan film higienis di atas layar datar sehingga pemirsa bisa menjilatnya untuk mencicipi.Dilansir Reuters, Jumat, 24 Desember 2021, profesor yang menemukan TTTV bernama Homei Miyashita dari Universitas Meiji. Dia berharap TV dengan multi-sensor itu dapat membuat orang semakin nyaman di rumah, memesan makanan tanpa harus mencicipinya ke luar rumah, apalagi saat pandemi Covid masih melanda.
"Tujuannya adalah memungkinkan semua orang untuk memiliki pengalaman seperti makan di restoran yang lokasinya jauh, namun tanpa harus keluar rumah," ujar Miyashita.
Tak hanya menciptakan TV yang bisa dirasakan, Miyashita juga ingin menciptakan platform dimana semua orang bisa mendownload rasa apa saja yang ada di dunia, sama dengan seolah mendownload musik. Belum selesai sampai di situ, profesor Jepang itu kabarnya sudah melakukan pembicaraan dengan perusahaan lain untuk menggunakan teknologi semprot yang dia miliki untuk diaplikasikan ke dalam perangkat. Rasa dari aplikasi itu nantinya bisa diletakkan di sepotong pizza, atau rasa cokelat yang diaplikasikan ke atas sepotong roti.
Hal ini memang terdengar sangat mustahil. Namun para mahasiswa yang terlibat dalam penelitian ini mengaku benar-benar merasakan benda yang ditampilkan dalam layar televisi itu saat lidah mereka menjilatnya.
Miyashita dan timnya, yang terdiri dari 30 mahasiswa, mengklaim telah memproduksi berbagai perangkat yang berhubungan dengan rasa, termasuk garpu yang membuat rasa makanan lebih kaya. Dia juga mengklaim membangun prototipe TTTV sendirian selama setahun terakhir. Versi komersial akan tersedia dengan biaya sekitar 100.000 yen atau setara Rp12,5 juta.
Tidak jelas apakah teknologi ini akan bisa diterima masyarakat, mengingat layar akan dijilat dan hal itu membuatnya menjadi tidak steril dan butuh disinfeksi secara menyeluruh. Menjilati selembar plastik mungkin tidak menarik bagi kebanyakan orang.