Awas! Risiko Hernia saat Angkat Beban

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Olahragawan atau Anda, pria pencinta olahraga, hendaknya menaruh perhatian pada masalah kesehatan yang satu ini: hernia.

Permasalahan kesehatan ini kerap dialami oleh para pria, terutama mereka yang kerap melakukan aktivitas fisik dan olahraga berat, seperti latihan beban.

Jika hal itu terjadi, maka penderita akan mengalami rasa tidak nyaman sehingga tidak dapat bekerja dan pada tahap lanjut dapat timbul rasa sakit yang sangat, bahkan dapat berakibat fatal.

Pada dasarnya, hernia adalah kondisi dimana terjadi penonjolan yang hilang timbul pada daerah sekitar pusar, di atas kemaluan, lipat paha atau kantung zakar.

Penonjolan tersebut merupakan jaringan lapisan rongga perut atau bagian dari usus yang keluar dari rongga perut pada bagian dinding perut yang lemah yang umumnya berada di kanal inguinal (saluran organ reproduksi di sekitar lipat paha).

Hal itu terjadi akibat peningkatan tekanan di dalam rongga perut yang akan mendorong lapisan dalam rongga perut atau usus keluar rongga perut di bagian dinding perut yang lemah tersebut sehingga akan tampak menonjol dilihat dari luar tubuh.

Penonjolan tersebut akan berkurang atau hilang umumnya bila berbaring (tekanan dalam rongga perut menurun kembali). Pada tahap awal penyakit jaringan lapisan rongga perut atau usus yang keluar tidak banyak dan umumnya tidak menimbulkan keluhan nyeri.

Seiring waktu, bagian dinding perut yang lemah dapat membesar, jaringan lapisan rongga perut atau usus yang keluar lebih banyak dan dapat terjadi jepitan pada pembuluh darah sehingga akan menimbulkan keluhan nyeri sedang hingga hebat.

Berdasarkan penyebab terjadinya, hernia dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu hernia bawaan (congenital) dan hernia akibat cedera (akuisita). Berdasarkan letaknya, hernia dibedakan atas tempat terjadinya bocoran. Jika terjadi di daerah lipat paha, maka disebuthernia inguinal, jika di kantung zakar disebut hernia skrotalis.

Jika ada di sekitar pusar dinamakanhernia umbilicalis. Dua macam hernia inilah yang kerap terjadi akibat tekanan yang terlalu tinggi dalam rongga perut dapat membuat bagian yang lemah tersebut melebar atau menjadi robek dan terjadilah hernia.

Jika mengalami hernia, maka langkah medis yang kerap dilakukan adalah operasi untuk memperkuat bagian dinding perut yang lemah dan mengembalikan isi penonjolan hernia ke dalam rongga perut Setelah operasi, Anda diharuskan untuk melakukan terapi dengan menggunakan celana penyangga (celanaspotter) dan menghindari aktivitas berat terlebih dahulu selama beberapa waktu.

Agar terhidar dari hernia, hal utama yang harus diperhatikan oleh pecinta olahraga adalah teknik mengangkat beban. Jika Anda terbiasa melakukan teknik menahan napas saat mengangkat beban (tindakan Valsalva) dan mengeluarkan napas saat beban diturunkan, maka teknik ini tidak dibenarkan.

Memang, dengan menahan nafas saat mengangkat/menarik beban berat akan meningkatkan tenaga, namun Anda menghadapi risiko hernia karena dengan menahan napas saat mengangkat beban akan memberi tekanan berlebih pada rongga perut yang berpotensi mengakibatkan hernia.

Tentunya Anda tidak akan mengambil resiko tersebut bukan? Idealnya adalah Anda membuang napas saat mengangkat/menarik beban dan mengambil napas saat menurunkan beban (kembali ke posisi awal).

Diskusikan tehnik mengangkat beban yang benar dengan instruktur di gym tempat Anda berlatih . Selain hal utama tehnik mengangkat beban, maka terdapat usaha tambahan lain misalnya menggunakan celanaspotteratauweight training beltyang membantu mencegah peningkatan tekanan dalam rongga perut yang terlalu tinggi saat mengangkat beban.

Lakukan olahragaringan secara bertahap dan rutin, terutama olahraga yang khususnya melatih atau menguatkan otot perut bagian bawah hingga otot perut keseluruhan.