'Blusukan' ke Pabrik Infinix di Cikarang
Uzone.id-- Brand smartphone asal Hong Kong, Infinix selama ini bermitra dengan Adi Reka Mandiri (ARM) untuk memproduksi ponsel-ponselnya di Indonesia.
Infinix sering dianggap penantang baru di Tanah Air karena menawarkan lini ponsel di kelas menengah -- bahkan entry-level juga -- dengan spesifikasi bersaing. Bahkan, Infinix juga tampaknya ingin mengambil ceruk ponsel gaming, mengingat minat bermain game di kalangan anak muda Indonesia tengah tinggi.
Uzone berkesempatan mengunjungi pabrik perakitan Infinix-ARM di Cikarang, Jawa Barat.
Kami melihat bagaimana proses ponsel, dalam hal ini lini keluaran Infinix, dapat dirakit dari nol sampai akhirnya siap dijual ke konsumen.
Tahap-tahap yang dilalui pun banyak dan begitu detail.
Pertama, tahap Unloading.
Di tahap ini, para pekerja pabrik proses pengambilan sampling untuk mengecek apakah materi dan komponen ponsel layak untuk diproduksi atau tidak. Setiap komponen akan dites secara sampling dan Infinix sendiri memberikan target setidaknya tak lebih dari 2 persen ada cacat (No Good/NG).
Kedua, Assembly.
Tahap ini cukup panjang, namanya juga perakitan. Mulai dari front housing (pengecekan dan pemasangan layar), pengecekan PCBA (Printed Circuit Board Assembly), pemasangan thermal gel untuk meminimalisir heat, clean bench (tes anti debu), pemasangan kamera depan dan belakang, baterai, sensor fingerprint, hingga bagian lapisan belakang, uji coba wake-up layar, dan uji coba kamera.
Bagian ini tentunya membutuhkan banyak tenaga kerja yang terlibat dan mereka duduk sesuai urutan assembly, mengerjakan masing-masing pekerjaan dengan sangat teliti.
Ketiga, Reliability Test.
Sesuai namanya, tahap ini saatnya tim quality control mengetes ketahanan ponsel yang sudah dirakit selama 8 jam nonstop di sebuah ruangan khusus.
Mereka menjalankan uji coba ketahanan ini mulai dari suara, layar, flash kamera, dan lain-lain. Intinya, semua bagian ponsel dites ketahanannya.
Keempat, Packing.
Jika batch dari tahap sebelumnya sudah aman, pabrik menjalankan mapping terlebih dahulu seperti cek fungsi sekali lagi secara sampel, seperti 5-6 unit yang dicek oleh pihak Outgoing Quality Assurance (OQA).
Setelah itu, para pekerja pabrik baru mulai menempelkan nomor IMEI, mengecek ulang bagian Info Check, mengecek cacat, memasang screen protection, menaruh aksesori earphones dan charger ke dalam boks, lalu weight check atau menimbang bobot kemasan.
Setelah aman semuanya, baru pabrik menjalani Shrink Pack, atau mengemas boks dengan plastik rapi yang sudah tersistem di dalam ruangan khusus.