Cegah Kanker, Hindari Makanan Berpengawet
Dokter yang juga dosen sekolah perawat di Kabupaten Kediri dr Sutoko Andrianto Sp.OG mengingatkan masyarakat untuk menjauhi makanan berpengawet sebagai upaya mencegah penyakit kanker.
"Sekarang ini, kecenderungan penyakit kanker meningkat. Hal ini salah satunya karena perubahan gaya hidup," katanya ditemui dalam acara seminar kesehatan yang digelar Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Kediri di Balai Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu.
Ia mengatakan Indonesia adalah negara berkembang. Riset Kesehatan Dasar 2013, prevalensi penyakit kanker di Indonesia adalah 1,4 dari 1.000 penduduk atau sekitar 347.000 orang.
Sementara itu, di seluruh dunia, 8,2 juta orang meninggal dunia setiap tahun akibat penyakit kanker. Jumlah tersebut meningkat dari sebelumnya yang hanya 7,6 juta pada 2008.
Diperkirakan pada 2025, jumlah orang meninggal dunia akibat kanker meningkat menjadi 11,5 juta, bila tidak dilakukan upaya pencegahan dan pengendalian yang efektif.
Ia juga menambahkan, fenomena penyakit tidak menular itu di negara berkembang justru meningkat dibandingkan negara maju. Orang yang tinggal di negara maju semakin menyadari ancaman penyakit tersebut, sehingga mereka beralih mengonsumsi makanan organik.
"'Junk food' mereka tinggalkan. Mereka juga berubah kecenderungannya memilih makanan yang organik, sementara kita pakai pengawet," kata dokter kandungan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gambiran Kota Kediri itu.
Ia juga menambahkan, dari sejumlah pasien yang ia tangani, mayoritas yang terkena kanker adalah yang masih berusia produktif, antara 40-60 tahun.
Ia pun mengatakan, pencegahan penyakit tersebut bisa dilakukan dengan beragam cara, misalnya dengan melakukan penyadaran pada masyarakat serta mengubah pola hidup.
"Yang gampang itu jangan sampai obesitas, sebab dengan obesitas metabolisme kan berbeda, peredaran darah juga beda. Lalu istirahat siang minimal 15 menit, olahraga, serta menghindari bahan kimia," ujarnya. seperti dikutip dari antara
Ia pun sangat mendukung kegiatan yang digelar YKI Kediri, sosialisasi terkait bahaya penyakit kanker. Penyakit kanker yang terbanyak menyerang perempuan adalah kanker payudara disusul kanker serviks.
Untuk itu, ia meminta kaum perempuan, terutama ibu-ibu yang aktif di organisasi masyarakat, untuk ikut meneruskan informasi pentingnya menjaga kesehatan serta melakukan pemeriksaan dini. Minimal mereka bisa menyampaikan pada anggota keluarga serta teman akan pentingnya mencegah terjadinya penyakit itu.
Ini Janji Garda Bangsa kepada Kapolri
KontraS Sebut Pilkada Momentum Menyulap Figur Politik Lokal
Kawal Pemeriksaan Rizieq, FPI Siap Geruduk Mapolda Metro Jaya
Pilgub DKI Diikuti Agus-Sylvi dan Ahok-Djarot Saja, Siapa Unggul?
Bantah Selewengkan Dana Bansos, Ini Penjelasan Mpok Sylvi
Di Negara Ini Tak Hanya Manusia, Mumi Pun Terancam Keselamatannya
Jangan Menyalahkan, Ini Kata Mereka Soal Musibah Banjir Jakarta
Potret Antusias Warga di Pilkada Serentak
Kilas Perjalanan Pilkada Pasangan Agus Yudhoyono - Sylviana Murni
Seni Mural dan Grafiti Membawa Kehidupan di Kota Mati Mesir
Ratusan Kios Pasar Senen Terbakar, Pedagang Terpukul
Buya Bukan Dokter Biasa, Tanpa Tarif juga Tanpa Papan Nama
Sejumlah Rumah Hanyut Terseret Banjir Bandang Sungai Ciwidey
Untuk Sadarkan Pengguna Narkoba Pria ini Live Dari Dalam Kubur
DPR Gelar Tumpengan Sebagai Bentuk Kehadiran Raja Salman