Dibubarkan, NU Siap Rangkul Mantan Anggota HTI

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengatakan pihaknya siap merangkul mantan anggota Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) untuk membenarkan pemikiran ideologi yang sempat salah menyikapi Pancasila.

"Kami siap merangkul mereka itu, dan kami siap setiap kali mereka ingin diskusi monggo silahkan. Kalau ingin bersudara bergabung ya monggo silahkan," kata Said Aqil di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (19/5).Said Aqil menuturkan, bahwa mantan anggota HTI tidak boleh dimusuhi tetapi dirangkul secara baik dan diluruskan kembali pemahaman mengenai ideologi bangsa Indonesia. Yang harus dimusnahkan menurut Said Aqil yakni tujuan dan cita-cita HTI yang ingin mendirikan negara khilafah di Indonesia."Anggota dan aktivisinya tidak boleh kita musuhi, sesama bangsa Indonesia. HTI beserta gerakannya, ideologinya dan cita-citanya yang harus kita sikapi dengan tegas," ucap Said Aqil.

Said Aqil menjelaskan, bahwa 22 negara Islam di dunia telah menolak gerakan ormas Hizbut Tahrir. Sebelumnya menurut Said Aqil, Hizbut Tahrir didirikan oleh Taqiyyuddin An Nabhani orang berkebangsaan Palestina yang mendirikan Hizbut Tahrir Lil Palestin yang artinya Gerakan untuk merebut kemerdekaan Palestina.

Lanjutnya, setelah Taqiyyuddin An Nabhani wafat digantikan oleh Abdul Qadim dan sekarang diganti oleh Abu Rustah kemudian lafal Palestina dihilangkan menjadi Hizbut Tahrir sehingga dapat diartikan lebih luas lagi."Artinya malah lebih luas, memerdekakan, membebaskan umat islam dari sekat-sekat nasional," tutur Said Aqil.

Lebih lanjut, Said Aqil mengatakan NU dan Muhammadiyah mendukung kesepakatan pemerintah untuk membubarkan HTI yang dianggap dapat merusak ideologi dasar bangsa Indonesia yakni Pancasila dan UUD 1945. (Muhamad Ridwan)