Ibu Kota Indonesia Pindah, Bagaimana Nasib Jakarta?

pada 5 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- Setelah sempat ramai dibicarakan pada akhir April 2019, topik soal pemindahan ibu kota negara mencuat lagi ke permukaan. Ya, sejak saat itu, pemerintah berencana memindahkan ibu kota dari DKI Jakarta ke luar Pulau Jawa.

Waktu itu ada beberapa kemungkinan. Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) sempat mengusulkan Mamuju, Sulawesi Selatan, sebagai ibu kota.

Baca juga:Keren, Bali Masuk Daftar 50 Pantai Terbaik di Dunia

Namun, baru-baru ini, muncul berita bahwa pemindahan ibu kota bakal ke Kalimantan.

“Menteri PPN/Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro mengonfirmasi bahwa pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan telah disetujui oleh Presiden Joko Widodo,” tulisKompas.com.

Gaklama setelah itu, warganet beramai-ramai membahasnya. Bahkan, tagar #MembayangkanJakarta sempat menjaditrendingdi Twitter pada Kamis (1/8/2019) pagi.

Baca juga: 3 Kuliner Wajib Coba di Mangga Besar Jakarta Barat

Banyak yang berangan-angan soal kondisi DKI Jakarta di masa depan. Beberapa warnaget membayangkan DKI Jakarta menjadi kota bebas macet, kualitas udaranya bersih, punya ruang hijau untuk umum, dan lainnya.

Semua yang baik-baik deh pokoknya buat DKI Jakarta. Namun, bagaimana nasib Jakarta sesungguhnya setelahgakjadi ibu kota?

DKI Jakarta tetap jadi pusat kegiatan ekonomi

MengutipTempo.co, meski ibu kota negara pindah ke Kalimantan, DKI Jakarta tetap jadi pusat kegiatan ekonomi.

Sejumlah kantor pusat yang berkaitan dengan perekonomian—seperti Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Badan Koordinasi Penanaman Modal—tetap bernaung di DKI Jakarta.

Baca juga: Gunung Tangkuban Perahu Kembali Dibuka, Ini Spot Wisata Keren di Sana

Demikian juga yang terjadi pada Australia. Setelah pusat pemerintahan pindah ke Canberra, Sydney tetap sebagai penggerak utama perekonomian.

Kepadatan penduduknya berkurang

Pemindahan ibu kota negara berdampak pada kepadatan penduduk DKI Jakarta.

MengutipKompas.com, ibu kota baru rencana hanya menampung maksimal 1,5 juta penduduk. Jadi, ada 1,5 juta penduduk yang biasa beraktivitas di DKI Jakarta akan pindah ke ibu kota baru.

Baca juga: Selain ‘Search: WWW’, Ini 5 Drama Korea yang Diperankan Jang Ki Yong

Gakmacet lagi?

Masih dari sumber yang sama, berkurangnya kepadatan penduduk memengaruhi perubahan kepadatan lalu lintas. Kemacetan di DKI Jakarta mungkin akan berkurang, setelah ibu kota negara pindah.

Tentu, tingkat polusi udara dan kepadatan permukiman juga bakal berkurang.

DKI Jakarta bakal revisi tata ulang kota?

Kalau ibu kota negara pindah ke Kalimantan, DKI Jakarta jadi punya kesempatan untuk menata ulang kota.

DKI Jakarta bisa menjadigreen city, mungkin, demi memberantas polusi udara yang semakin buruk.