Iqbaal Cium Mawar de Jongh, Fans Pun Histeris
Mawar de Jongh (Foto: Tomi Tresnady/Uzone.id)
Uzone.id- Falcon Pictures sengaja mengundang puluhan penggemar Iqbaal Ramadhan untuk turut hadir dalam peluncuran trailer film Bumi Manusia, dibintangi Iqbaal Ramadhan dan Mawar de Jong; dan Perburuan, dibintangi Adipati Dolken dan Ayushita, di XXI Epicentrum, kuningan, jakarta selatan, kamis (4/7/2019).
Saat cuplikan trailer bumi manusia ditayangkan untuk pertama kalinya diperlihatkan kepada umum, film karya Hanung Bramantyo itu sepertinya bisa memenuhi ekspektasi masyarakat yang sudah tak sabar untuk menontonnya.
Baca juga: FOTO: Hilda Vitria Tertawa Tahu Kriss Hatta Divonis Bebas
Baca juga: Nikita Mirzani Resmi Dilaporkan Pengacara Galih Ginanjar
Ada adegan kereta api era kolonial sedang meluncur di atas rel, Nyi Ontosoroh (Sha Ine Frebrianty) menghadapi pengadilan 'kulit putih' demi memperjuangkan haknya setelah suaminya, Herman Mellema tewas, dan bikin heboh ketika ada adegan Minke (Iqbaal Ramadhan) memberi sebuah kecupan di pipi Annelies Mellema.
Penggemar Iqbaal Ramadhan langsung histeris melihat idolanya melakukan adegan romantis.
Mawar pun ditanya oleh MC, berapa kali adegan kecupan itu harus diulang.
"Dikitlah," ucap Mawar terlihat malu-malu duduk di samping Hanung Bramantyo.
Kemudian, bintang film Promise dan London Love Story 2 ini juga mengaku sedikit deg-degan ketika adegan itu dibuat.
"Sedikit mungkin (deg-degan), tapi karena kita sudah workshop juga sudah lama, sudah bahas adegan-adegannya jadi enggak begitu grogi," kata aktris berusia 17 tahun ini.
Sinopsis
Ini adalah kisah dua anak manusia yang meramu cinta di atas pentas pergelutan tanah kolonial awal abad 20. Inilah kisah Minke dan Annelies. Cinta yang hadir di hati Minke untuk Annelies, membuatnya mengalami pergulatan batin tak berkesudahan.
Dia, pemuda pribumi, Jawa totok. Sementara Annelies, gadis Indo Belanda anak seorang Nyai. Bapak Minke yang baru saja diangkat jadi Bupati, tak pernah setuju Minke dekat dengankeluarga Nyai, sebab posisi Nyai di masa itu dianggap sama rendah dengan binatang peliharaan.
Namun Nyai yang satu ini, Nyai Ontosoroh, ibunda Annelies, berbeda.
Minke mengagumi segala pemikiran dan perjuangannya melawan keangkuhan hegemoni bangsa kolonial. BagiMinke, Nyai Ontosoroh adalah cerminan modernisasi yang kala itu sedang memulai geliatnya.
Ketika keangkuhan hukum kolonial mencoba merenggut paksa Annelies dari sisi Minke, NyaiOntosoroh pula yang meletupkan semangat agar Minke terus maju dan memekikkan satukata, “Lawan!”