Sekarang Kamu Bisa Bayar COD Barang Pakai Dompet Digital

pada 5 tahun lalu - by

Deputy Director E-Commerce & Partnership JNE Mayland Hendar Prasetyo dan Vincent Iswara, CEO dan salah satu founder DANA. (Foto: Birgitta Ajeng/Uzone.id)

Uzone.id-Dearkamu yang doyan belanja online. Kamu mungkin pernah membeli barang, tapi dengan pembayaranCash On Deliveryalias COD. Sialnya, kamu lagi gak di tempat pas barang datang, jadi minta tolong orang lain dulu deh buattalanginuangnya.

Sekarang kesialan itugakakan pernah kamu temukan,gaes. Soalnya, JNE sudah bekerja sama dengan dompet digital DANA untuk mengatasi problem itu.

“Kerja sama ini jadi orang bisa bayar COD di JNE lewat DANA, dan ini kan kita baru mulai,” ujar Vincent Iswara, CEO dan salah satu founder DANA.

Baca juga:5 Tips Jaga Jarak dari Ponsel Supaya Gak Kecanduan

Kerja sama ini juga dilatarbelakangi oleh tingginya penggunaan dompet digital untuk transaksi di platforme-commerce.

“Kolaborasi ini juga memiliki relevansi yang tinggi apabila mengacu kepada survei kami tentang tingginya penggunaan dompet digital untuk mendukung transaksi di platforme-commerce,” ungkap Vincent.

Jadi, dalam survei yang dilakukan DANA pada Mei-Juli 2019 di empat kota besar di Indonesia (Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Yogyakarta) ditemukan bahwa mayoritas responden sudah menggunakan dompet digital dan sudah pernah berbelanja die-commerce.

Baca juga: Sulli f(x) Meninggal, Warganet Kutuk Kebiasaan Bully di Internet

Di samping itu, Deputy Director E-Commerce & Partnership JNE Mayland Hendar Prasetyo mengatakan, “Jadi JNE bekerja sama dengan DANA, kita gak mau ada uang cash dipegang oleh kurir, semua paymen menggunakan DANA.”

Sejak kerja sama berlangsung pada 9 Oktober 2019, ribuan transaksi di JNE dan mayoritas adalahCODdi DANA.

Dari sisi bisnis, Mayland juga mengungkapkan COD adalah metode yang “menyakitkan” bagi JNE.

Baca juga: Deretan Emoji Baru yang Akan Hadir di iPhone, Ada yang Kamu Suka?

“Jadi, COD bagi JNE itu adalahpainfullsebenarnya. Kenapa? Karena bisa jadi kurirnya itu menyalahgunakan uang, indikasi kalau ada oknum. Kemudian di tengah jalan bisa terjadi perampokan, dan lain-lain, karena transaksi COD,” ungkap Mayland.

Karena itu, kerja sama ini dianggap sebagai solusi untuk mengatasi beberapa kendala dalam transaksi die-commerce.

Ke depan, Vincent berharap kerja sama ini dapat terus berkembang. “Saya yakin ke depannya, kerja sama ini akan jauh lebih banyak dan lebih erat,” ungkap Vincent.