Hobi yang Membawa Keanu Reeves Mendirikan Arch Motorcycle
Mendengar nama Keanu Reeves, mungkin Anda langsung mengasosiasikannya dengan sebuah film aksi The Matrix.
Tapi kini, aktor berusia 53 tahun itu tengah menggeluti sebuah profesi baru dan jauh dari dunia Hollywood, menjual sepeda motor. Banting setir?
Roda dua memang tak bisa dilepaskan dari aktivitas pria bernama lengkap Keanu Charles Reeves itu. Dia di kalangan komunitas sepeda motor, dikenal hobi mengendarai dan mengoleksi sejumlah motor gede (moge).
Cerita Revees dengan sepeda motor berawal berusia 22 tahun. Saat itu, ia tengah syuting film di Munich, Jerman dan bertemu seorang gadis yang menunggangi Kawasaki Enduro.
Dari situlah ia mulai belajar mengendarai sepeda motor. Bahkan setelah merampungkan syuting di Jerman dan balik ke Los Angeles, dia langsung membeli sepeda motor.
Makin hari, koleksinya terus bertambah. Mulai dari Norton Commando, sportsbikes Suzuki, Harley-Davidson. Bosan dengan yang standar, dia pun mulai melirik motor kustom bergayachopper.
“Saya sangat senang mengendarai sepeda motor. Ada semacam kebebasan ketika mengendarainya. Saya suka bentuknya, aromanya, dan rasanya, saya suka semuanya,” tutur Reeves dalam sebuah wawancara dengan CBS Sunday Morning.
Dari hobi dan kecintaannya terhadap roda dua itulah, pria kelahiran Beirut, Libanon ini menangkap adanya peluang bisnis. Dia pun akhirnya mendirikan sebuah merek sepeda motor sendiri, Arch Motorcycle. Bisnis barunya ini pun lahir dari sebuah proses yang tidak disengaja.
Awalnya, dia yang mulai suka Harley-Davidson ingin melakukan modifikasi. Ketika itu, berjumpalah dia dengan Gard Hollinger, seorang pemilik LA County Choprods, di Los Angeles, California. Dari situlah perbicangan serius mulai terjadi dan keduanya sepakat untuk membuat sebuah merek Arch Motorcycles.
"Saya tidak jadi memodifikasi Harley dan sekarang menjadi pemilik merek motor kustom," katanya.
Perlu waktu lima tahun pengembangan hingga akhirnya motor perdana garapan Arch Motorycles menetas. Reeves dan Holling pun menggandeng perusahaan piranti lunak VIN Tech agar bisa memanfaatkan teknologi Virtual Reality (VR) dalam proses pengembangan sepeda motor mereka.
“Simulasi visual dari VR dilakukan supaya kami bisa melihat adanya garis merah di antara motor-motor yang kami kembangkan,” ujar Reeves.
Saat ini Arch Motorcycle sudah memiliki 3 produk: KRG T1, Arch 1S, dan model yang cuma diproduksi sebanyak 23 unit, Arch Method 143. Seluruh model itu belum lama ini turut ambil bagian dalam pameran EICMA 2017.