Cihuy, LRT Jabodetabek Bisa Jalan Sendiri Tanpa Masinis

pada 5 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

(Ilustrasi LRT Jabodetabek/Foto: dok. Wikipedia)

Uzone.id— Kereta LRT atau Lintas Raya Terpadu di kawasan Jabodetabek sebentar lagi akan diuji coba sebelum akhirnya diluncurkan untuk penggunaan transportasi umum. Kereta cepat ini menggunakan teknologi dari Jerman. Secanggih apa kira-kira?

Dari pernyataan Direktur Utama PT Industri Kereta Api (Inka) Budi Noviantoro, LRT Jabodetabek akan memiliki rangkaian gerbong lebih panjang dari Palembang, yakni 6 kereta.

Selain lebih panjang, tentu hal menarik yang layak disorot adalah dari sisi teknologi.

Baca juga:LRT dan MRT Bisa Atasi Macet?

Diketahui, kereta yang bisa melaju sampai kecepatan 100 km per jam ini dibekali sistem sinyal khusus. Lebih detailnya lagi, sistem persinyalan LRT Jabodetabek memakaimoving block signal,serta peranti lunak dari Siemens AG Jerman.

Mengutip berbagai sumber, teknologimoving block signaltersebut merupakan hasil sinergi Inka dan PT Len Industri. Teknologi ini menggunakan basis software Siemens Jerman, sehingga istimewanya adalah LRT Jabodetabek bisa beroperasi tanpa peran masinis.

“Seperti robot saja begitu, tapi bukan berarti tak ada pengawas di atas kereta. Namun, fungsinya bukan sebagai masinis,” ucap Budi, seperti dikutip dariCNBC Indonesia.

Kereta LRT Jabodetabek diprediksi akan mampu membawa sekitar 740 orang sekali jalan. Sedangkan bangku yang akan disediakan dapat ditempati oleh 174 penumpang. Tentu sisanya dapat berdiri, diharapkan tetap nyaman.

Diketahui LRT Jabodetabek memiliki ukuran rel 1.435 mm. Dibandingkan Palembang, ukurannya memang lebih lebar. LRT di Kota Pempek itu lebar relnya sekitar 1.067 mm.

Rencananya perjalanan LRT Jabodetabek akan diatur secara otomatis, muali dari pergerakan, kecepatan, hingga waktu berhentinya.

Tonton video jajal skuter listrik Grab: