Ngabuburitke Istana Panda di Taman Safari

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id-- Lokasinya memang nggak dekat-dekat amat kalau dari Jakarta. Tempat rekreasi yang berisi ribuan binatang di Cisarua, Bogor itu lumayan seru lho, dijadikan destinasi untukngabuburitdi bulan Ramadan ini.

Kalau rumah kamu jauh banget dari Taman Safari Indonesia, memang minimal harus jalan dari pagi. Paling telat itu sekitar jam 10 atau jam 11 siang lah.He-he-he, jadi bisa dibilangngabuburitke Taman Safari itu sudah bisa dinikmati jauh sebelum waktu sore hari.

Jangan ngeluh magerdulu, dong. Pasalnya, kamu tahu sendiri perjalanan ke sana bisa memakan waktu lebih dari 1 jam, itu pun kalau nggak macet. Sebagai contoh, gue berangkat dari BSD, Tangerang Selatan sekitar jam 9.30 pagi, sampai sana sekitar jam 12an. Kebetulan hari itu nggak terlalu padat di jalan.

Selain perkara perjalanan menuju Taman Safari, kamu juga paham ‘kan, durasi saat kita berkeliling di dalamnya untuksay hike para binatang itu juga lumayan lama. Jarang ada pengunjung yang sengajangebutsaat masih tur. Kebalikannya, mereka justru senang memanfaatkan waktu dengan baik untuk berlama-lama agar puas melihat para binatang itu.

Buat gue pribadi, berkunjung ke Taman Safari selalu ada rasa semangat tersendiri karena akhirnya akan berjumpa dengan para satwa liar dari berbagai negara asal. Selain itu, Taman Safari kerap memberi energinostalgicakan masa kecil.

Dan… istimewanya Taman Safari adalah, ini adalah tempat rekreasi yang belum tentu setahun sekali kita datangi, jadi nggak heran kalau gue selaludeg-degansetiap detik-detik memasuki area tur.Apa cuma gue doang yang merasa kayak gini? Huft.

Saat hendak membayar tiket masuk di loket legendaris lengkap dengan para staf yang langsung menyambut kita sembari berdiri di luar, seperti biasa mereka nggak lupa melongok sejenak ke arah dalam mobil untuk memastikan jumlah pengunjung di dalam satu mobil.

Setelah membayar dan diberi peta lokasi Taman Safari oleh petugas di dalam loket, kita bisa langsung menuju area tur pengunjung. Tentu saja nggak perlu takut nyasar, karena Taman Safari dihiasi oleh rambu-rambu jalan agar nggak tersesat.

Setelah disambut oleh kawanan gajah di area pembuka, pengunjung langsung disuguhkan beragam binatang seperti rusa, banteng, bison, jerapah, zebra, tapir, kuda nil, unta, llama, orangutan, hingga beruang, macan kumbang, macan tutul, harimau benggala, dan singa Afrika.

Di berbagai bagian, pengunjung diperbolehkan memberi makanan untuk hewan. Biasanya yang aman untuk diberi makan adalah zebra, rusa, dan hewan lain yang nggak ada kecenderungan buas atau agresif gitu, deh.

Hari itu, entah kenapa gue nggak beli makanan untuk binatang seperti wortel yang dijual oleh para pedagang di pinggir jalan menuju kawasan Taman Safari. Mungkin takut ngiler kali ya, secara gue lagi puasa…ha-ha, nggak lah. Memang saat itu niat gue murni untuk menikmati para hewan dari dalam mobil sembari mengambil beberapa foto dan video mereka untuk dokumentasi.

Hore, ketemu panda!

Setelah tur binatang di alam bebas itu berakhir, pengunjung diarahkan ke area rekreasi selanjutnya. Safari telah lama memiliki berbagai pilihan hiburan, sepertibaby zoo, atraksi lumba-lumba, atraksi harimau, pertunjukan gajah, dan yang paling diminati saat ini adalah tur panda.

Yup, kunjungan gue ke Taman Safari kala itu memang cukup berbeda, karena akhirnya gue bisa bertemu dengan dua panda dari China yang pada September 2017 tiba di Indonesia. Mereka dinamai Ci Tao dan Hu Chun.

Keduanya nggak diletakkan di sembarang tempat. Mereka hidup dan dirawat di dalam Istana Panda, konsep tur yang tampak khusus dirancang oleh Taman Safari agar pengalaman kunjungan kita terasa berbeda. Letaknya saja jauh di bagian atas, kamu harus ke area Parking D agar dapat mengantre busshuttlekhusus yang akan mengantar ke Istana Panda.

Secara logis, memang bukan untuk gaya-gayaan semata, dua panda itu berada di kawasan khusus yang letaknya jauh banget dari area rekreasi lama. Selain karena panda begitu istimewa, semakin ke atas, udaranya semakin dingin. Hal ini tentunya demi keberlangsungan hidup panda yang terbiasa hidup di China dengan udara yang lebih dingin.

Setelah tiba di Istana Panda, gue terpukau sih… Nggak nyangka Taman Safari bisa seniat itu membangun lokasi rekreasi dengan konsep istana China sungguhan, lengkap dengan hiasan lampion yang menggantung.

Istana Panda dilengkapi oleh restoran, tokomerchandise, auditorium yang menayangkan tentang kilas kehidupan panda di China dan perjalanan Ci Tao dan Hu Chun ke Indonesia, dan tentu saja area binatang di bagian belakang dan samping istana.

Pertama kali melihat panda, gue nggak berhenti ketawa karena kelakuannya lucu banget,gaes…Duduk tenang sambil sibuk makan bambu, lalu jalan mondar-mandir, naik ke atas jembatan kecil, sampai bermain-main dengan es batu. 

Selain panda, di istana itu juga dilengkapi berbagai jenis burung asal China dan red panda yang menggemaskan.

Sungguh menyenangkan menghabiskan waktu di kawasan Taman Safari. Udaranya begitu sejuk, cuaca bersahabat, dan sinyal yang begitu buruk membuat gue menikmati tiap detiknya. Karena hari sudah semakin sore, saatnya ‘turun gunung’ dan mencari makanan di sekitar jalan berliku Bogor untuk berbuka puasa.

 

Tiket masuk Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor

Weekdays

Safari + Panda

Rp230 ribu (6 tahun ke atas)

Rp 210 ribu (5 tahun ke bawah)

Safari Journey

Rp180 ribu (6 tahun ke atas)

Rp160 ribu (5 tahun ke bawah)

 

Weekend(Sabtu, Minggu, hari libur nasional)

Rp230 ribu (6 tahun ke atas)

Rp210 ribu (5 tahun ke bawah)

*) sudah termasuk tur panda

Safari Malam

Rp180 ribu (6 tahun ke atas)

Rp160 ribu (5 tahun ke bawah)