Throwback Movie: ‘The Little Mermaid’, Kisah Klasik Kerajaan Bawah Laut Seperti ‘Aquaman’

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising
Uzone.id-- Jauh sebelum film-filmsuperherosemasif sekarang, anak-anak sudah lebih dulu disuguhkan kisah dongeng magis tentang putri dan pangeran. Dari yang hidupnya di kerajaan terpencil, sampai di bawah lautan.
 
Dirilisnya ‘Aquaman’ di pekan ini mengingatkan gue akan dongeng klasik yang juga menggunakan latar di bawah laut. Apalagi kalau bukan ‘The Little Mermaid’.
 
Kedua kisahnya sama-sama menceritakan tentang manusia setengah ikan yang hidup di kerajaan bawah laut. ‘The Little Mermaid’ yang diproduksi Walt Disney Studios ini diadaptasi dari karya buku Hans Christian Andersen dengan mengubah beberapa jalan cerita agar berakhir bahagia.
 
Baca juga:Throwback Movie:10 Fakta Seru tentang 'The Lion King'
 
Film animasi ini menceritakan tentang putri duyung Ariel (suara Jodi Benson) yang penasaran banget dengan kehidupan di atas air. Hal ini sangat ditentang oleh ayahnya yang tak lain adalah penguasa samudra, Raja Triton, karena dapat membahayakan hidupnya.
 
Namun Ariel keras kepala, terlebih saat dia menyelamatkan seorang pemuda yang nyaris tewas gara-gara kapalnya tenggelam karena tersambar petir. Pemuda itu adalah Pangeran Eric yang tinggalnya di daratan. Saking penasarannya dan merasa telah jatuh cinta, Ariel menghalalkan segala cara agar dapat ke daratan — dalam hal ini jadi manusia utuh — termasuk membuat perjanjian kontrak dengan penyihir laut jahat, Ursula.
 
 
‘The Little Mermaid’ dirilis pada 1989. Tak terasa ya, dongeng klasik ini usianya sudah 30 tahun.
 
Di edisiThrowback Moviekali ini, yuk bahas beberapa detail tentang ‘The Little Mermaid’, yang kalau dipikir-pikir, ada miripnya dengan ‘Aquaman’ yang baru dirilishi-hi-hi.
 
1. Sama-sama darah ningrat
Ariel dan Arthur Curry alias Aquaman sama-sama keturunan kerajaan bawah laut.
 
Bedanya, Ariel darah murni, Aquaman darah campuran karena ayahnya adalah manusia dari darat.
 
 
2. Nama kerajaan hampir sama
Kerajaan ‘The Little Mermaid’ bernama Atlantica, terletak di dasar Samudra Atlantik. Sementara kerajaan Aquaman bernama Atlantis.
 
Keduanya sama-sama magis. Zaman dulu melihat Atlantica rasanya begitudreamydan megah. Kemudian melihat Atlantis di ‘Aquaman’, ternyata lebih luas dan canggih. Maklum, beda generasi.
 
 
3. Hidup di dua alam
Ariel boleh dibilang sebagai perempuan yang keras kepala, karena melanggar aturan ayahnya agar tidak menuju ke permukaan. Namun, demi Pangeran Eric, Ariel sang duyung itu rela diubah menjadi manusia agar bisa berjalan dengan kedua kaki.
 
Aquaman wujudnya memang bukan duyung. Namun karena dia adalah darah campuran hasil dari perkawinan ratu kerajaan Atlantis dengan warga daratan biasa, membuat Aquaman jadi bisa hidup dan berbicara di dua alam.
 
 
4. Trisula jadi senjata pamungkas
Namanya juga kisah kerajaan bawah laut, senjatanya tentu bukan bumerang, pistol, ataupun bazooka.
 
Jika Captain America punya perisai, Hawkeye punya busur panah, maka dunia bawah laut punya trisula sakral. Selain memang sebagai tanda pemimpin, trisula juga keren banget dalam melawan musuh.
 
Kedua film ini sama-sama menjadikan trisula sebagai komponen penting dalam alur cerita.
 
 
5. Kompak menganggap dunia darat ‘jahat’
Ini seperti isu sosial yang dapat dikaitkan dengan realita. Kita tahu bahwa manusia di darat kerap merusak habitat laut. Mulai dari pemancingan ilegal, eksploitasi sumber daya, dan bom sana-sini.
 
Belum lagi masa sekarang laut dijadikan tempat sampah berisi plastik yang mematikan ekosistem laut.
 
Karakter-karakter ‘The Little Mermaid’ dan ‘Aquaman’ sama-sama diperlihatkan tak suka dengan dunia darat. Pihak darat selalu dianggap jahat terhadap kehidupan laut karena keserakahan mereka.
 
Jadi gimana, gaes? Lebih suka ‘The Little Mermaid’ atau ‘Aquaman’? Ha ha ha.