'Iseng' Ganggu Proyek AI TikTok, Anak Magang ByteDance Kena Pecat

pada 1 bulan lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id —Induk TikTok, ByteDance disebut telah memecat salah satu anak magang yang bekerja di perusahaan gara-gara melakukan sabotase proyek pelatihan AI. 

Dari kabar yang beredar, TikTok pun disebut rugi jutaan dolar karena tingkah si ‘bocah’ ini. Benarkah demikian?

Kabar soal pemecatan anak magang tersebut pun dibenarkan oleh pihak ByteDance dan menyebut kalau anak magang ini berasal dari tim teknologi komersial.

“Seorang peserta magang di tim teknologi komersial telah melakukan pelanggaran yang serius dan peserta magang tersebut telah kami berhentikan,” kata pihak ByteDance dalam situs Toutiao, dikutip dari PC Mag, Selasa, (22/10).

ByteDance melanjutkan kalau anak magang ini secara sengaja dan jahat mengganggu tugas pelatihan model proyek penelitian AI milik tim teknologi komersial. 

 

 

Tak hanya itu, si anak magang ini juga disebut telah memalsukan informasi palsu di profil media sosialnya, dimana ia mengaku bekerja sebagai Lab AI padahal pada kenyataannya ia bekerja di tim teknologi komersial.

Kejadian ini terjadi pada Agustus lalu dan imbas tindakan nekat anak magang tersebut ByteDance pun memutus kontrak dan melaporkannya pada sekolah siswa tersebut mengenai hal tersebut.

ByteDance juga melaporkan anak magang tersebut ke asosiasi industri di China untuk mencegah anak tersebut menipu orang lain.

ByteDance juga menyangkal kabar yang menyebut bahwa aksi iseng anak magang tersebut menyebabkan kerugian terhadap 8 ribu GPU seharga USD10 juta dolar (Rp155 miliar) di perusahaannya.

“Klaim ini sangat dilebih-lebihkan,” kata ByteDance.

Pihaknya justru menegaskan kalau gangguan ini sama sekali tak mempengaruhi proyek komersial formal dan bisnis online ByteDance yang lain, hal ini juga tidak melibatkan bisnis lain seperti model-model besar ByteDance lainnya.

Sayangnya, banyak yang mempertanyakan pernyataan dari ByteDance tersebut dan menyebut kalau perusahaan tersebut menutup-nutupi kerugian yang terjadi dan menyebut kalau tindakan anak magang tersebut kemunginkan menanamkan kode berbahaya pada proyek pelatihan AI mereka.

“Penelitian tim selama berbulan-bulan pun jadinya sia-sia. Meski tak secara langsung mempengaruhi produk, tapi kehilangan daya komputasi saja sudah mencapai beberapa juta atau bahkan puluhan juta, belum lagi pemborosan waktu, energi, dan upah seluruh tim peneliti,” kata salah satu netizen China, dikutip dari Ars Technica.